iklan space 728x90px

Mengenal Burung Terkuak (Amaurornis phoenicurus), Burung Cantik Pemangsa Ulung Serangga

Terkuak adalah burung yang berwarna putih pada dadanya, merah cokelat pada perut dan ekornya, sedangkan bagian punggungnya berwarna cokelat hijau agak gelap dan mengkilap. Burung ini dalam bahasa Latin disebut Amaurornis phoenicurus.

Pada saat mencari makan Terkuak berjalan berjinjit, selalu menoleh ke kiri dan kanan dengan hati-hati, serta sembari mengendap-endap ekornya yang kecil digerak-gerakkannya naik-turun. Gerakan tersebut barangkali dilakukannya untuk mengecoh perhatian mangsanya berupa binatang-binatang kecil dan berbagai macam serangga. Pada waktu-waktu yang tidak terkira burung Terkuak itu mematuk mangsanya dengan paruhnya yang panjang dan runcing serta menelan mangsanya dalam waktu sekejap.


Suara burung ini terbilang keras dan terdengar di telinga kita turr . . . kwak . . . turr-kwak, berkali-kali. Oleh sebab itulah burung ini dinamai orang Terkuak. Karena suara-suara yang diperdengarkannya terkuak juga mendapat sebutan nama yang lain seperti Burung Wak Wak, Ruak Ruak, Kareo, Kreo, Kruak dan Roa-roa.

Burung Terkuak ini memiliki daya tarik di mata manusia karena merupakan sejenis burung yang cantik rupanya, menarik pembawaannya, dan lincah gerak-geriknya. Karena sifat-sifat yang menarik itu di Jawa burung Terkuak disebut juga Sribombok. Malahan burung Sribombok ini dijadikan pusat perhatian dan merupakan salah satu syarat kelengkapan bagi orang yang akan mengadakan upacara selamatan pada waktu kandungan seorang isteri berumur 7 bulan.

Dalam istilah sehari-hari upacara itu disebut ’’menujuh bulan”, dan di dalam bahasa Jawa ’’mitoni”. Pada waktu diadakan selamatan itu, segenap keluarga terutama sekali calon ibu yang sedang hamil itu mengharapkan seorang anak yang dilahirkannya kelak berparas cantik rupawan dan putih kuning wama kulitnya. Cita-cita dan pengharapan serupa ini dilambangkan dalam upacara selamatan ’’mitoni” itu dengan burung Sribombok yang diartikan sebagai ’’yang cantik” dan burung Kepodang sebagai ’’yang berkulit kuning”.

Burung Terkuak biasa tampak di antara semak-semak yang lebat di tepi-tepi pantai, danau, sungai-sungai kecil atau rawa-rawa, suka juga berada di sekitar sawah-sawah, di daerah perairan dataran rendah, bahkan dapat juga terlihat di tepi-tepi hutan-hutan di daerah pegunungan.

Pada waktu Terkuak akan bertelur, ia membuat sarangnya di semak-semak yang tersembunyi dan aman. Di daerah rawa-rawa burung ini dapat membuat sarangnya di antara rumput-rumputan yang letaknya agak lebih tinggi dari permukaan air. Biasanya Terkuak bertelur 6 butir dan telur ini dieraminya. Anaknya yang baru menetas serupa dengan anak ayam, mempunyai bulu-bulu halus yang tumbuh lebat dan berwama hitam. Induk Terkuak mengasuh anak-anaknya seperti juga induk ayam mengasuh dan membesarkan anaknya. Pada waktu Terkuak mengasuh anak-anaknya dan mengiringinya mencari makan, maka terdengar suaranya yang khas : turr-kwak . . . turr-kwak . . . . , seolah-olah memberi aba-aba kepada anak-anaknya itu.

Di tanah air kita burung Terkuak dengan sebutan yang cukup banyak itu terdapat di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusatenggara.

Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Mengenal Burung Terkuak (Amaurornis phoenicurus), Burung Cantik Pemangsa Ulung Serangga"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.