iklan space 728x90px

Nick Woodman, Founder & CEO GoPro, Action Cam-nya Terinspirasi Saat Berselancar di Bali

WartaIPTEK.com - Bisa dibilang "action cam", adalah jenis kamera yang terbilang baru. Bentuknya kecil, berbodi kokoh dan mampu merekam video dengan resolusi hingga Full HD. Action cam sendiri diciptakan untuk merekam berbagai momen dalam aktivitas yang ekstrim atau aktif, seperti berselancar, bersepeda, bermotor ria dan sebagainya. Karena bentuknya yang ringkas, action cam dapat dipasangkan di papan selancar, stang sepeda, helm dan sebagainya.

Jika berbicara mengenai action cam, maka tidak bisa lepas dari yang namanya brand GoPro. Bisa dibilang GoPro membuat sebuah kamera yang benar-benar dibutuhkan oleh para atlit, pecandu adrenalin hingga orang biasa yang ingin merekam momen aktif mereka. Nick Woodman adalah seseorang yang berada di balik GoPro, dan siapa sangka inspirasi GoPro ia dapatkan saat berselancar di Bali?


Jatuh Bangun Dirikan Perusahaan
"Orang-orang menggunakan GoPro untuk merekam momen pada passion dan hobi mereka," jelas Woodman. Pada tahun 2014 lalu kekayaan CEO GoPro ini mencapai $13 triliun. Namun pencapaiannya tidak diraih dengan mudah. Setelah lulus dari University of California, San Diego dalam disiplin visual arts, Woodman tak memiliki keinginan untuk bekerja pada orang lain dan berkeinginan menjadi seorang enterpreneur.

Ia mulai mendirikan perusahaan marketing bernama funBag di awal tahun 2000-an. Namun ia tidak dapat mencapai target yang diinginkan dan akhirnya perusahaan tersebut mati. Pada usia 26 tahun ia bangkit lagi dan ingin mencapai target menjadi enterpreneur di bawah 30 tahun, Woodman pun mencari inspirasi untuk mendirikan perusahaan baru. Ia melanglang buana dan menghabiskan waktunya dengan hobinya yakni berselancar (surfing).

Selama 5 bulan lamanya, Woodman jalan-jalan ke Australia dan Indonesia, ia membawa kamera 35 mm dan mengikatnya di pergelangan tangan untuk merekam berbagai trik surfing-nya. Namun ia menyadari bahwa kameranya sering jatuh saat ombak menerpanya. Ia pun mulai memikirkan sebuah dudukan kamera yang kuat sehingga dapat dipasang di badan para peselancar. Selain tidak mengganggu aktivitas surfing, kamera bisa tahan dari terpaan ombak yang keras.

Pinjam $35.000 Dari Ibu
Untuk mendanai proyek barunya ini Woodman membeli 600 buah sabuk dari cangkang kerang dari pasar di Bali dengan harga masing-masing $1,9. Saat kembali ke Amerika Serikat, ia mulai menjual kamera hasil proyeknya dengan harga $600. Ia pun berpikir besar mengenai proyeknya ini dan meminjam dana dari ibunya sebesar $35.000 untuk membuat camera strap GoPro pertama dan mengembangkan idenya selama 2 tahun. Saat menghabiskan waktu dengan hobi lainnya yakni balap mobil, ia menyadari bahwa GoPro dapat dipasangkan di helm dan digunakan untuk merekam aksi balapannya.

Pada tahun 2004, nama GoPro mulai terdengar saat sebuah perusahaan Jepang memesan 100 buah untuk acara pameran olah raga. Setelah itu penjualannya naik 2 kali lipat tiap tahunnya. Pada tahun 2012 lalu GoPro telah menjual sekitar 2,3 juta kamera. Pada Desember 2012 silam, perusahaan Taiwan yakni Foxconn membeli 8,88% persen saham perusahaan GoPro senilai 200 juta dolar. GoPro pun semakin dikenal saat orang-orang yang merekam video dengan action cam tersebut mengupload kegiatan ekstrim mereka di YouTube. 

Saat ini Nick Woodman pun menjadi seorang miliuner, namun terlihat tetap low profile dan tetap menjalankan hobi-hobinya yang ekstrim. Ia pun mengatakan, "Hal baik akan terjadi saat mengejar passion Anda." Sebuah kutipan yang dapat memberikan Anda inspirasi. 

Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Nick Woodman, Founder & CEO GoPro, Action Cam-nya Terinspirasi Saat Berselancar di Bali"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.