iklan space 728x90px

Sony Xperia Z3+, Spesifikasi dan Harga Terbaru

WartaIPTEK.com - Yang kita tunggu sebenarnya adalah seri dengan nama Z4. Awam termasuk pemerhati gadget pun berspekulasi. Sudah cukup puas menjajal Sony Xperia Z3. Harus diakui upgrade dari Z2 ke Z3 adalah lompatan paling besar baik soal desain, konten, maupun komponen dalam sejarah seri Z. Sony Xperia Z3 juga masih layak masuk bursa ponsel pilihan saat ini.

Namun, kemudian Sony menjawab bukan dengan nama Z4, melainkan Sony Xperia Z3+ (Plus). Sedangkan Z4 justru dikenakan pada nama tablet barunya. Tetapi belakangan Sony juga memberi nama Z4 untuk paketan dengan operator Verizon (Amerika), yang lebih tebal dari Z3+.


Bodi dan Desain

Apa faktor pembeda signifikan pada desain dan konstruksi Z3+ dengan Z3? Nyaris tidak ada. Kecuali bahwa Sony sukses kian merampingkan bodi. Kemudian upaya untuk merampingkan slot kartu SIM maupun memori juga harus diacungi jempol. Dulu, Z3 dilengkapi dua slot. Di kiri microSD, sementara kartu SIM nano berada di kanan.

Sony Xperia Z3+ meringkaskan seluruh slot jadi satu slot saja. Letaknya di sebelah kiri. Slot ini dilengkapi dengan nampan untuk kartu. Lubang untuk memasang gantungan yang dulu tidak tersedia di Z3, kali ini diberikan pada Z3+. Selain itu, port microUSB yang dulunya diletakkan berdampingan dengan slot microSD dan diberi hotswipe. Nah, kali ini, justru rongga ini dipindahkan ke bawah, berdekatan dengan lubang eyelet tadi.

Yang Anda lihat memang hanya sekadar relayout saja dengan sedikit efisiensi. Selebihnya, ya seperti kembaran Z3 saja. Oh ya, port docking pada Z3 juga sudah tak ada lagi di Z3+.

Meski begitu, desain Z3 (maupun Z3+) sangat berkesan. Masih layak disebut sebagai masterpiece-nya Sony di era tanpa Ericsson. Kadang memberi inspirasi bagi follower untuk meniru. Menggenggam Xperia khususnya seri Z juga adalah simbol dari status kalangan menengah atas. Tetaplah berbeda dengan jika Anda membawa Xperia seri E atau C. Seri Z punya perlakuan eksklusif dan premium.

Menu dan Interface

Pertanyaan dari dulu, mengapa Xperia khususnya seri Z tidak dilengkapi dengan User Interface (Ul) khusus. Walaupun outline menu Xperia memang punya ciri dan berkarakter. Apalagi Sony Mobile didukung oleh banyak konten lagu dan video film pasokan dari Sony Music dan Sony Entertainment. Tak cukup dengan modal ini, disiapkan pula aplikasi pencatat aktivitas sehari-hari. Namanya Lifelog.

Lifelog datang untuk melengkapi Z3+ sebagai gawai yang mampu jadi asisten ruang pribadi. Hal yang dapat dicatat oeh aplikasi ini antara lain program gerak badan yang terukur, pengaturan makanan dan pembuangan kalori, hingga keseimbangan istirahat. Dibandingkan S Health-nya Samsung memang belum terlalu lengkap, tetapi desain seru dan manfaatnya tinggi termasuk penggunaannya amat mudah.

Sony Xperia Z3+ juga ditambahi aplikasi Sketch yang lebih banyak ketimbang versi sebelumnya. Anda bisa membuat gambar-gambar unik berbahan foto atau membuat sendiri. Mewarnai dengan beragam pilihan alat lukis dan warna. Tak ketinggalan stiker yang terdiri dari bermacam jenis untuk permak wajah dan membuat foto jadi lucu. Kalau ingin kian kreatif bahkan foto bisa dibuat jadi tampilan bak komik.

Sebagai smartphone dengan layar cukup lebar, 5,2 inci, seri ini perlu dijejali dengan aplikasi informasi. Sumber informasi bisa diperoleh dari mana saja. Koran atau majalah dalam format digital, atau berbagai web. Pengguna bebas mengkustom sesuka hati sesuai dengan minat bacaannya. Nah, gunakan aplikasi Socialite yang telah di-preinstal.

Jangan lupa menu What's New. Aplikasi khusus yang menjadi semacam pusat informasi terbaru dari Sony. Misalnya saja film, musik, aplikasi, game dan sebagainya.

Kinerja

Dengan segala upgrade yang dibuat, Xperia Z3+ menunjukkan kelas dan layak sebagai penerus generasi Z. Dari deretan smartphone papan atas, ia masuk liga ini. OnePlus One yang sempat jadi kuda hitam dan duduk di peringkat atas di uji AnTuTu berhasil digeser oleh Z3+. Tetapi harus diakui, Samsung berkat dukungan chipset buatan sendiri, Exynos 7420 masih sulit ditundukkan. Galaxy S6 misalnya masih bisa mencapai angka 60000 ke atas pada uji ini.

Tetapi setidaknya Z3+ masih unggul di atas Galaxy S5 maupun Galaxy Note 4. Bukan tugas Sony sendiri. Qualcomm juga seharusnya sudah mulai memikirkan tandingan Exynos 7420. Jika hanya mengandalkaaSnapdragon 810 hasilnya tak segemilang Samsung. Bahkan Snapdragon juga ditinggalkan Samsung.

Bagi Sony, dengan chipset tersebut yang dipasangkan di Z3+ barangkali masih bisa diterima. Lagi pula, memang tak banyak persoalan. Pekerjaan rumah Sony terbesar sebenarnya adalah menangani masalah overheat yang terjadi ketika memakai beberapa fitur. Yang paling terasa saat mengaktifkan kamera dalam durasi cukup lama. Bodi belakang cepat panas dan menimbulkan off.

Sebenarnya kecepatan komputasi seri ini lebih kecil ketimbang Z3. Boleh jadi  pula dengan OS Lollipop tak membutuhkan clock speed yang terlalu tinggi. Bahkan kebutuhan baterai pun bisa rada dikurangi. Ini terbukti dengan pemakaian baterai berkapasitas lebih kecil ketimbang Z3.

Entah di mana persoalannya. Mustinya Sony lebih cepat melakukan revisi. Kecuali daya tahan baterai yang masih cukup jempolan. Sejak seri Z pertama nyaris tidak pernah ada soal dengan daya tahan baterainya. Dibandingkan dengan Galaxy S yang sangat boros tenaga. Apalagi Z3+ ditemani oleh aplikasi Power Saver yang setidaknya membantu mengontrol dan mengelola tenaga, khususnya ketika indikator baterai mulai tipis.

Multimedia

Sony sangat giat soal multimedia. Bisa dimaklumi, apalagi menyediakan beragam produk eksklusif seperti lagu dan film. Di sektor audio misalnya, kini tidak ada lagi Walkman. Sebagai gantinya, ya fitur Music saja. Walaupun begitu, engine dari Walkman masih digunakan di sini. Yang terlihat di antara adalah opsi Clear Audio+.

Tetapi yang paling ekspresif jika Anda gunakan Sound Enhancement (Sound Efffect). Ada dua pilihan; manual (lima level) atau preset. Efek Surround Sound juga bisa Anda nikmati secara preset. Karena sudah disediakan beberapa pilihannya seperti studio, club atau concert hall. Jika Anda ingin memadukan dengan audiophUe di rumah seperti bisa menjetajah ke audio yang lebih Hi-Fi lagi.

Jika Anda masih lekat dengan radio, salah satu yang bisa dioptimalkan adalah integrasi antara radio (yang telah menggunakan RDS) dengan TracklD. Gampangnya, ketika tiba-tiba ada lagu asing yang ingin Anda ketahui judulnya dari radio, pindahkan saja ke TracklD untuk mengenali.

Si anti air dan debu ini juga masih memanjakan Anda dengan banyak pilihan menu pemotretan. Lensanya menggunakan aperture f/2.0. Kamera 20,7 MP yang mampu menghasilkan foto dengan resolusi 5248 x 3936 pixel. Superior Auto masih jadi andalan untuk pemotretan otomatis. Ada beberapa hal baru bisa dicoba khususnya opsi Augmented Reality. Namun yang menarik, Z3+ sudah lebih mampu menghasilkan foto yang lebih terang.

Bedanya lagi dengan Z3, kamera depan kali ini diganti dengan resolusi 5 MP. Nyata benar bahwa kamera depan menjadijauh lebih penting dari sekadar kamera untuk video call. Mungkin Sony memang mau bantu foto selfie lebih high resolution.

Berikut data spesifikasi Sony Xpeira Z3+ untuk Anda ketahui.
Jaringan : GSM, HSPA, LTE 
Dimensi/Bobot: 146 x 72 x 6.9 mm/144 gram 
Baterai: Lithium Ion, 2.930 mAh 
Layar: 5,2 inci, IPS LCD, 1080 x 1920 piksel 
Sistem Operasi: Android 5.0 Lollipop 
Prosesor: Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810 Quad-core 2 GHz
Kamera : belakang 20,7 MP + 5,1 MP 
Player audio: Ya (MP3/WAV/eAAC+) 
Player video :Ya (MP4/WMV/H.264) 
Radio: Ya
Koneksi Nirkabel: WiFi (b/g/n), Bluetooth A2DP 
Koneksi Kabel: micro-USB, jack 3.5 mm 
Memori Internal: RAM 3 GB, ROM 32 GB 
Memori Eksternal: microSD, dukung 128GB
Messaging : SMS, MMS, Email, IM 
Lain-lain: AGPS 
Harga Sony Xperia Z3+ : Rp 9.500.000
Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Sony Xperia Z3+, Spesifikasi dan Harga Terbaru"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.