iklan space 728x90px

Pil Kontrasepsi Darurat: Fungsi, Cara Kerja, dan Efektivitas


Pil kontrasepsi darurat atau yang sering disebut "morning-after pill" merupakan metode kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan atau ketika metode kontrasepsi utama gagal. Pil ini bukanlah metode kontrasepsi rutin, melainkan sebagai pilihan terakhir dalam kondisi darurat.

Jenis Pil Kontrasepsi Darurat

Terdapat dua jenis utama pil kontrasepsi darurat yang tersedia, yaitu:

Pil yang mengandung levonorgestrel: Pil ini bekerja dengan menghambat atau menunda ovulasi. Contoh produk yang mengandung levonorgestrel adalah Postinor dan Plan B. Pil ini lebih efektif jika diminum dalam waktu 72 jam setelah berhubungan.

Pil yang mengandung ulipristal asetat: Pil ini bekerja dengan menghambat aksi progesteron yang dibutuhkan untuk ovulasi. Contohnya adalah Ella yang dapat diminum hingga 120 jam (5 hari) setelah berhubungan.

Cara Kerja Pil Kontrasepsi Darurat

Pil kontrasepsi darurat bekerja dengan beberapa cara tergantung pada fase siklus menstruasi wanita saat dikonsumsi, yaitu:

  • Menghambat atau menunda ovulasi sehingga sel telur tidak dilepaskan.
  • Mencegah pembuahan dengan mengubah kondisi lendir serviks sehingga sperma sulit mencapai sel telur.
  • Mencegah implantasi embrio ke dinding rahim dalam beberapa kasus, tetapi ini bukan metode aborsi.


Efektivitas Pil Kontrasepsi Darurat

Efektivitas pil kontrasepsi darurat tergantung pada seberapa cepat dikonsumsi setelah hubungan seksual:

  • Dalam 24 jam pertama, efektivitas mencapai 95%.
  • Dalam 48 jam pertama, efektivitas turun menjadi 85%.
  • Dalam 72 jam pertama, efektivitas sekitar 58-60%.

Untuk pil yang mengandung ulipristal asetat, efektivitasnya tetap tinggi hingga 5 hari setelah berhubungan.

Namun, efektivitas pil ini bisa berkurang jika seseorang mengalami muntah dalam waktu 2 jam setelah konsumsi. Jika ini terjadi, dianjurkan untuk mengonsumsi dosis ulang atau berkonsultasi dengan tenaga medis.

Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Nyeri perut atau kram
  • Perubahan siklus menstruasi (lebih awal atau lebih lambat dari biasanya)
  • Payudara terasa nyeri

Efek samping ini umumnya bersifat sementara dan akan mereda dalam beberapa hari. Namun, jika terjadi efek samping yang berkepanjangan atau serius, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Perbedaan Pil Kontrasepsi Darurat dan Pil KB Rutin

Walaupun sama-sama berbentuk pil, pil kontrasepsi darurat dan pil KB rutin memiliki perbedaan dalam cara kerja dan penggunaannya:

Aspek

  • Pil Kontrasepsi Darurat
  • Pil KB Rutin

Fungsi

  • Mencegah kehamilan setelah hubungan seksual tanpa perlindungan
  • Mencegah kehamilan secara rutin

Waktu Konsumsi

  • Setelah hubungan seksual (darurat)
  • Dikonsumsi setiap hari

Efektivitas

  • Lebih rendah dibanding pil KB rutin
  • Lebih tinggi jika digunakan dengan benar

Dosis

  • 1-2 pil dalam satu siklus
  • 1 pil per hari

Ketersediaan

  • Dijual bebas atau dengan resep dokter
  • Harus digunakan secara rutin sesuai siklus

Pil KB rutin lebih efektif dalam mencegah kehamilan dibandingkan pil kontrasepsi darurat karena dirancang untuk memberikan perlindungan jangka panjang dengan kadar hormon yang stabil.

Siapa yang Bisa Menggunakan Pil Kontrasepsi Darurat?

Pil kontrasepsi darurat bisa digunakan oleh:

Wanita yang mengalami kegagalan metode kontrasepsi (misalnya kondom bocor atau pil KB lupa diminum).

Wanita yang tidak menggunakan metode kontrasepsi tetapi ingin mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual.

Wanita yang mengalami kekerasan seksual dan tidak menggunakan kontrasepsi.

Namun, pil ini tidak dianjurkan untuk wanita yang memiliki kondisi medis tertentu seperti gangguan hati berat atau alergi terhadap kandungan dalam pil.


Mitos dan Fakta tentang Pil Kontrasepsi Darurat

Ada beberapa mitos yang beredar mengenai pil kontrasepsi darurat. Berikut beragam mitos dan fakta yang penting dikenali:

Mitos: Pil kontrasepsi darurat menyebabkan kemandulan.

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pil kontrasepsi darurat menyebabkan kemandulan. Efeknya hanya bersifat sementara dan tidak memengaruhi kesuburan jangka panjang.

Mitos: Pil kontrasepsi darurat adalah pil aborsi.

Fakta: Pil ini tidak dapat menggugurkan kehamilan yang sudah terjadi. Pil hanya mencegah pembuahan atau implantasi embrio.

Mitos: Pil kontrasepsi darurat bisa digunakan sebagai pengganti pil KB rutin.

Fakta: Pil ini tidak dirancang untuk digunakan sebagai metode kontrasepsi utama karena efektivitasnya lebih rendah dibandingkan pil KB harian.

Mitos: Semua wanita bisa menggunakan pil kontrasepsi darurat tanpa risiko.

Fakta: Beberapa wanita dengan kondisi kesehatan tertentu mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap efek samping, sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.

***************

Pil kontrasepsi darurat merupakan solusi sementara untuk mencegah kehamilan dalam situasi darurat. Namun, pil ini tidak boleh digunakan sebagai metode kontrasepsi utama karena efektivitasnya lebih rendah dibandingkan pil KB rutin. Penggunaan yang tepat dan pemahaman yang benar tentang pil ini akan membantu wanita dalam mengambil keputusan yang bijak terkait kesehatan reproduksi mereka. Jika masih ragu atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menggunakan pil kontrasepsi darurat.

Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Pil Kontrasepsi Darurat: Fungsi, Cara Kerja, dan Efektivitas"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.