iklan space 728x90px

Waspada Muntaber Saat Musim Hujan, Kenali Gejala Muntaber!

Memasuki masa pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan, ada bebrapa penyakit yang biasa mengincar. Salah satu diantaranya adalah muntaber yang dapat dialami semua golongan, dari mulai bayi sampai dewasa.

Muntaber dalam bahasa medis disebut sebagai gastroenteritis, yakni peradangan yang terjadi pada saluran pencemaan, khususnya lambung dan usus. Muntaber biasanya disebabkan oleh infeksi, baik bakteri maupun virus. Akan tetapi, muntaber bisa disebabkan oleh faktor lain, contohnya keracunan makanan dan reaksi terhadap obat-obatan.


Perubahan cuaca tidak secara langsung menyebabkan muntaber atau gastroenteritis. Akan tetapi, perubahan cuaca (musim kemarau ke musim hujan) bisa menimbulkan kondisi khusus seperti banjir. Situasi itu menyebabkan kondisi lingkungan yang kurang bersih dan menyebabkan kuman berkembang biak secara cepat.

Itulah yang menjadi faktor risiko meningkatnya kasus muntaber. Penyakit itu bisa mengenai siapa saja, baik anak maupun dewasa.

Anak lebih berisiko terkena karena anak-anak kebanyakan jorok dan belum mengerti tentang kebersihan. Misalnya, memakan sesuatu tanpa cuci tangan terlebih dulu, memegang atau bermain yang kotor. Selain itu, sistem imun anak belum sebaik orang dewasa.

Gejala Muntaber

Pada dasamya, gejala muntaber pada anak dan dewasa sama. Adapun gejalanya antara lain sakit dan kram perut, mencret, muntah, tidak nafsu makan, demam, sakit kepala, pegal linu, lemah dan lesu, serta berat badan turun.

Prinsip penanganan muntaber adalah menggantikan cairan yang terbuang disebabkan diare atau muntahnya. Penderita muntaber harus banyak minum air putih. Bila perlu, minum juga oralit setiap kali diare atau muntah untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kadar elektrolit dalam tubuh.

Bergantung Kondisi

Pasien muntaber harus dirujuk ke klinik atau rumah sakit bergantung pada kondisinya. Apabila tidak ada perubahan selama beberapa hari, terdapat gejala dehidrasi seperti jarang buang air kecil dan mulut kering, lalu badan terasa lemah berkepanjangan, tidak mau makan dan minum, serta buang air besar disertai darah, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Yang harus diwaspadai adalah anak-anak yang menderita muntaber. Apabila anak penderita muntaber didapati tanda-tanda dehidrasi seperti frekuensi buang air kecil dan volume urine yang menurun drastis, anak menangis dan rewel terus, bahkan bisa menangis tanpa air mata, lalu terlihat lesu, tidak mau makan dan minum, mata terlihat cekung, serta diare disertai darah, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menghindari hal-hal yang fatal.

Mencegah Muntaber

Sudah barang tentu muntaber bisa dihindari. Pada prinsipnya adalah menjaga kebersihan. Mencuci tangan dengan sabun pada waktu-waktu penting sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan.

Hindari jajan sembarangan dan mengonsumsi makanan yang belum atau setengah matang. Cuci sayur-sayuran atau buah-buahan hingga benar-benar bersih sebelum mengonsumsinya. Belilah air minum dalam kemasan dan hindari mengonsumsi es batu yang kebersihannya tidak terjamin (es batu dari air mentah).


Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Waspada Muntaber Saat Musim Hujan, Kenali Gejala Muntaber!"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.