Inilah 5 Jenis Aborsi yang Perlu Anda Ketahui di Klinik Aborsi
Aborsi merupakan prosedur medis yang dilaksanakan untuk mengakhiri sebuah proses kehamilan. Keputusan untuk mengakhiri kehamilan tak dapat sembarangan dan mesti dilakukan di klinik aborsi oleh dokter kandungan yang mempunyai izin praktik resmi bersama standar prosedur operasional.
Aborsi yang dilakukan pun berbagai macam jenisnya menurut waktu dilakukannya aborsi tersebut. Menurut jenis penanganannya, aborsi dibagi menjadi dua macam, yaitu aborsi dengan menggunakan pil dan aborsi dengan metode operasi. Aborsi dengan menggunakan pil atau obat penggugur kandungan dilakukan dengan cara memasukkan obat atau minum ke dalam tubuh penderita/pasien untuk menghentikan kehamilan.
Sementara aborsi operasi dilaksanakan dengan cara melakukan suntik bius terlebih dulu, kemudian dilakukan penarikan/pengangkatan jaringan dengan alat tertentu. Selain menurut alatnya, setiap usia kehamilan teknik atau metode untuk tindakan aborsinya dapat dilakukan secara berbeda-beda. Demikian pula dengan biaya aborsi, harganya berbeda-beda menurut besarnya kehamilan dan tingkat risiko.
1. Aborsi dengan methorexate dan misoprostol
Metode ini digunakan ketika usia kandungan maksimal berusia 7 minggu. Methorexate adalah obat untuk kanker yang berfungsi dapat menghentikan perkembangan sel sehingga sel-sel pada embrio akan terhenti dan tidak berkembang lagi. Biasanya obat penggugur kandungan ini digunakan bila ibu hamil mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan). Sementara itu misoprostol berfungsi merangsang kontraksi pada rahim sehingga jaringan embrio terdorong keluar.
2. Aborsi medis
Aborsi ini dilakukan dengan menggunakan pil mifepristone (Mifprex) dan misoprostol (obat Cytotec). Kedua obat aborsi ini bekerjasama guna menghentikan kehamilan dengan jalan menghambat kerja hormon progesteron yang diperlukan embrio untuk tumbuh kembang. Obat aborsi ini pun akan menyebabkan rahim berkontraksi hebat sehingga jaringan embrio tertdorong keluar.
Metode ini dapat digunakan dari awal kehamilan sampai memasuki minggu ke-10 usia kehamilan. Obat Aborsi itu dimasukkan ke dalam vagina atau dapat diminum langsung secara oral. Ibu hamil akan mengalami kram dan keluar perdarahan berat sesudah 1-4 jam mengkonsumsi misoprostol. Namun aborsi dengan metode ini tidak ditujukan untuk semua orang.
3. Aborsi aspirasi vakum
Aborsi jenis ini dapat dilakukan saat usia kandungan menginjak trimester pertama (12 minggu kehamilan) atau saat kandungan memasuki usia kira-kira awal trimester kedua (kurang lebih 12-16 minggu usia kehamilan).
Metode ini tidak dapat dilaksanakan pada semua kasus. Metode ini berfungsi dengan menggunakan alat untuk menyedot janin dan plasenta keluar dari rahim. Prosedur ini cuma boleh dikerjakan oleh dokter atau tenaga medis yang sudah terlatih.
Aborsi dengan metode ini tidak menyakitkan, namun barangkali Anda akan mengalami kram perut sebab rahim akan berkontraksi saat jaringan diangkat. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan membutuhkan waktu selama kira-kira 10 menit.
4. Dilatasi dan Evakuasi (D & E)
Prosedur aborsi ini dilakukan pada saat trimester kedua atau setelah usia kandungannya melewati 14 minggu. Aborsi ini disarankan untuk kasus kehamilan dengan kondisi fisik janin yang amat parah atau terdapat masalah medis tertentu.
Dilatasi dan Evakuasi adalah prosedur yang menggabungkan dilatasi kuret, forcep (alat penjepit khusus) dan aspirasi vakum. Prosedur yang diilakukan selama dua hari ini akan menyakitkan, namun dokter akan memberikan obat untuk meredakan rasa sakit itu.
5. Aborsi induksi
Aborsi ini khusus dilakukan pada trimester kedua atau pada usia kehamilan hingga 24 minggu dengan penggunaan obat dan penarikan embrio serta menggunakan alat sedot/kuret untuk membersihkan rahim.. Aborsi ini merupakan pilihan bagi orang yang tidak dapat melakukan prosedur D&E. Anda akan mengalami kram perut yang amat hebat ketika berkontraksi. Tetapi, umumnya Anda akan diberi obat penenang/bius epidural oleh dokter untuk membuang rasa sakit.
Bagaimana, Anda sudah paham sekarang? Kini Anda telah mengetahui jenis-jenis aborsi dan efek atau pengaruhnya terhadap tubuh. Jadi, pertimbangkanlah matang-matang dan pikirkan baik-buruknya sebelum melakukan aborsi. Lakukanlah aborsi di klinik aborsi legal!