iklan space 728x90px

Menelusuri Jejak Kepunahan Dinosaurus di Yucatan Puerto, Meksiko


WartaIptek.com - Kawah Chicxulub Puerto diyakini para saintis sebagai jejak asteroid besar yang menghantam bumi. Dahsyatnya tumbukan menyapu bersih dinosaurus dari muka bumi.

Jika Anda berkunjung ke Chicxulub Puerto, Meksiko, tolong sempatkan mendatangi desa di sekitar kawah ini. Selain dimanjakan oleh pemandangan yang masih segar alami, Anda juga sekaligus dapat menelusuri jejak peristiwa besar yang pernah terjadi pada bumi kita.

Dikutip dari laman BBC Travel edisi 12 November 2018, sekitar tahun 1980-an, sekelompok arkeolog Amerika menyalin pencitraan satelit di semenanjung Yucatan, Meksiko. Mereka rupanya mendapat gambaran yang tidak terbayangkan, yaitu pola cincin yang nyaris bulat sempurna, berdiameter 200 kilometer.

Untuk menelusuri kawah ini bisa melalui cenote, yakni lubang-lubang yang terbentuk secara alami akibat runtuhnya batuan kapur yang kemudian mengekspose bagian bawah tanah. Cenote kemudian menjadi daya tarik utama pariwisata di sekitar kawah Chicxulub. Keindahan bawah air di dalam cenote selalu dapat membius para penyelam dan petualang.


Saat menjelajahi semenanjung Yucatan, pengunjung juga akan disuguhi dataran luas dan hutan kering di ujung timur Meksiko. Akan tetapi, jika dilihat dari citra satelit, seluruh komposisi ini membentuk kumpulan terpola nyaris menyerupai busur setengah lingkaran dan sebagian lain menjorok ke dalam Pantai Teluk Meksiko.

Para arkeolog sudah menemukan polanya, yakni mengelilingi ibu kota Yucatan, Merida, dan kota pelabuhan Sisal, serta Progreso. Mereka melakukannya ketika meneliti peradaban Suku Maya yang pernah menguasai kawasan tersebut. Salah satu suku tertua di bumi itu menggunakan air dari kawah cenote sebagai sumber air minum. Bentuk dari kawah telah menarik perhatian saintis dan pernah dipaparkan dalam konferensi ilmiah Setper Acapulco, Meksiko, tahun 1988.

Salah satu saintis yang menjadi audiens bernama Adriana Ocampo. Ketika itu ia bekerja sebagai geolog muda di NASA. Kepada BBC ia bercerita, pada saat melihat pencitraan kawah Chicxulub ia merasa menemukan 'aha!' momen.

Ocampo kini menjabat sebagai Direktur Program Lucy di NASA yang akan mengirimkan pesawat luar angkasa ke orbit Jupiter pada 2021. Ia termasuk saintis yang percaya bahwa dampak dari jatuhnya asteroid ke bumi di masa lampau tepat mengenai dataran Meksiko dan membentuk kawah Chicxulub.

Ocampo lantas bertanya kepada para saintis, bagaimana sebuah asteroid, sebuah objek raksasa dan cukup ganas bisa membuat planet ini terancam. Misteri yang sempat tidak terungkap sejak 66 juta tahun lalu.

Pertanyaannya terjawab tiga dekade kemudian. Ditemukan bukti jika pada batuan di kawah tersebut terdapat material yang mendekati objek asteroid dari luar angkasa. Pada saat menghantam Yucatan, asteroid meledak dahsyat sehingga mampu mengubah batu menjadi cairan.

Di awal 1990-an, sekelompok saintis gabungan dari Amerika, Eropa, dan Asia bekerja sama untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mereka dapat membuktikan secara simulasi dampak langsung munculnya kawah sedalam 30 km di muka bumi. Efek hantaman mencuat membentuk gunungan setinggi dua kali lipat Gunung Everest, sebelum hancur kembali.

Di tahun-tahun awal megabencana itu, gumpalan abu menghalangi langit dan menciptakan malam abadi tanpa matahari selama lebih dari satu tahun. Suhu di bawah titik beku membunuh sekitar 75% kehidupan di bumi, termasuk hampir seluruh jenis dinosaurus.

Pada hari ini, titik tempat di mana asteroid jatuh menghantam bumi terkubur sekian kilometer di bawah kota kecil bernama Chicxulub Puerto. Meski begitu, kota yang dihuni beberapa ribu jiwa ini jauh dari publisitas tentang jejak sejarah bumi tersebut.

Padahal, bagi penggemar dinosaurus, datang ke desa ini sama seperti berziarah menyusuri jejak-jejaknya. Meski berada di sekitar Kota Progreso, hanya sedikit marka pengenal yang menandakan area ini menjadi bukti sejarah besar bumi.

Sejak penemuan Ocampo dipublikasikan pada 1991, area di Yucatan tidak pernah mendapat perhatian besar dari dunia internasional. Akan tetapi keadaannya mulai berubah. Ada sebuah museum besar yang dibuka September 2018 yang terletak di antara Chicxulub Puerto dan Merida. The Museum of Science of the Chicxulub Crater namanya.

Museum itu adalah proyek bersama antara pemerintah Meksiko dan kampus terbesar negeri, National Autonomous University of Mexico (UNAM). Museum itu berusaha mengajak pengunjung untuk kembali ke 66 juta tahun lampau saat sebuah asteroid mengubah sejarah bumi.
Dengan menarik minat pengunjung melalui megabencana ini, pemerintah Meksiko mengajak turis mengeksplorasi Yucatan di masa lampau yang akan bersinggungan dengan popularitas jejak Suku Maya seperti Chichen Itza dan sebagian Kota Cancun.

Ocampo menilai, kawah Chicxulub seharusnya dijadikan situs warisan dunia. Meski menyebabkan ledakan besar, ada penerima manfaat besar dari kejadian tersebut, yakni manusia. 

Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Menelusuri Jejak Kepunahan Dinosaurus di Yucatan Puerto, Meksiko"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.