Kehamilan Ektopik Dapat Mengancam Jiwa
Anda sudah pernah mendengar tentang kehamilan ektopik? Hamil ektopik ini secara awam disebut juga sebagai hamil di luar kandungan. Ini adalah kondisi yang terjadi pada seorang calon ibu di mana sel telur yang telah dibuahi oleh sperma tetap berada di saluran tuba falopi, alih-alih berpindah ke rahim. Kondisi ini lumayan sering terjadi. Kira-kira 1 kasus setiap 50 kehamilan. Kondisi hamil ektopik cukup berbahaya dan bisa mengancam jiwa. Selain juga ancaman keguguran pada janin.
Adapun ciri-ciri dari hamil ektopik adalah :
Pendarahan per vagina. Pendarahan tidak harus selalu banyak, terkadang hanya flek atau sedikit pendarahan saja. Tapi jika terjadi kondisi seperti ini di awal kehamilan Anda maka Anda tetap harus waspada. Perbanyak istirahat dan segera kunjungi dokter kandungan.
Mual dan muntah serta pusing yang sangat kuat. Kondisi mual muntah serta pusing adalah kondisi yang wajar saat trimester awal kehamilan. Jadi secara umum ciri-ciri hamil ektopik dengan hamil yang normal nyaris tidak berbeda dari segi ini.
Nyeri dan kram perut yang kerap terjadi. Sebenarnya kram perut bagian bawah yang terjadi pada trimester pertama kehamilan adalah wajar. Karena saat itu embrio sedang berusaha melekatkan diri ke dinding rahim. Tapi pada kehamilan ektopik nyeri dan kram yang terjadi sangat menyakitkan dan tentu saja tidak ada embrio yang melekat di dinding rahim karena embrio tersebut masih berada di saluran Tuba Falopi.
Sakit pada pundak dan leher. Terjadi kram pada pundak dan leher atau leher yang terasa sangat kaku saat digerakkan.
Kapan pemeriksaan sebaiknya dilakukan? Seharusnya, saat awal kehamilan Anda langsung melakukan pemeriksaan ke dokter. Mengingat bahwa embrio mulai terbentuk dan melekat di dinding rahim setelah 4 minggu, jadi pada saat kehamilan memasuki minggu ke 5 hingga ke 6 Anda sudah bisa memeriksakan diri ke dokter. Mengingat kasus hamil di luar rahim cukup tinggi dan berpotensi membahayakan diri Anda sendiri.
Kehamilan merupakan berkah yang ditunggu oleh setiap pasangan suami istri. Bagaimanapun, Anda tetap harus menjaga kondisi dan waspada terhadap kemungkinan hamil ektopik agar kondisi kandungan Anda tetap terjaga. Namun bila telah terlanjur terjadi kehamilan ektopik, tindakan pengguguran kandungan dengan obat penggugur kandungan umumnya akan dokter lakukan.
Pengguguran kandungan, juga dikenal sebagai aborsi, adalah proses di mana kehamilan diakhiri sebelum janin bisa hidup di luar rahim. Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memutuskan untuk melakukan pengguguran, termasuk masalah kesehatan ibu, kelainan genetik pada janin, atau kehamilan yang tidak diinginkan. Pengguguran kandungan dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk obat-obatan menggunakan obat penggugur kandungan dan prosedur bedah.
Kehamilan ektopik, atau kehamilan di luar rahim, terjadi ketika janin berkembang di luar rahim, biasanya dalam saluran tuba. Hal ini tidak aman untuk ibu dan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pecahnya saluran tuba dan pendarahan internal. Kehamilan ektopik harus diakhiri segera, karena tidak mungkin janin bertahan hidup di luar rahim. Prosedur yang umum digunakan untuk mengatasi kehamilan ektopik adalah operasi laparoskopi dan mengobatinya dengan obat penggugur kandungan.
Dari sekian banyak obat medis yang beredar di pasaran, Cytotec adalah obat penggugur kandungan yang paling diandalkan dan telah menjadi rujukan para medis, baik di luar negeri maupun dalam negeri. Tak terkecuali Indonesia.
Jangan salah paham, pengguguran kandungan dan kehamilan ektopik adalah dua kondisi yang berbeda. Pengguguran kandungan adalah mengakhiri kehamilan sebelum janin bisa hidup di luar rahim, sedangkan kehamilan ektopik adalah ketika janin berkembang di luar rahim, biasanya dalam saluran tuba. Keduanya memiliki konsekuensi kesehatan yang serius dan harus ditangani dengan cepat dan tepat.
0 Response to "Kehamilan Ektopik Dapat Mengancam Jiwa"
Posting Komentar
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.