Heinrich Hertz, Peletak Tonggak Kemajuan Komunikasi Radio di Dunia
WartaIPTEK.com - Heinrich Hertz yang hidup antara 1857 hingga 1894 adalah orang pertama yang melakukan percobaan produksi dan deteksi tentang gelombang Maxwell. Akhirnya, penemuan yang dilakukan Hertz mendorong langsung lompatan-lompatan penemuan berikutnya, yakni radio, televisi hingga radar.
Hertz, seorang fisikawan asal Jerman yang meninggal dalam usia muda (37 tahun) karena keracunan darah, mengaplikasikan teori Maxwell untuk produksi dan penerimaan gelombang radio. Untuk mengapresiasi apa yang telah dilakukannya, unit frekuensi gelombang radio (yakni satu lingkaran per detik) itu dinamakan sebagai gelombang Hertz, sekaligus penghormatan baginya.
Hertz, seorang fisikawan asal Jerman yang meninggal dalam usia muda (37 tahun) karena keracunan darah, mengaplikasikan teori Maxwell untuk produksi dan penerimaan gelombang radio. Untuk mengapresiasi apa yang telah dilakukannya, unit frekuensi gelombang radio (yakni satu lingkaran per detik) itu dinamakan sebagai gelombang Hertz, sekaligus penghormatan baginya.
Pada 1888, di sebuah sudut kelas fisikanya di Politeknik Karlsruhe di Berlin, Hertz menjalankan gelombang listrik dengan alat osilator kondensor yang tidak berarus melalui sebuah loop dengan kesenjangan percikan. Ia kemudian mendeteksi alat ini dengan sirkuit bertipe serupa. Kondensor yang dibuat Hertz merupakan sepasang rod, yang diletakkan di kedua ujung dengan jarak yang kecil sehingga bisa menimbulkan percikan di antara keduanya.
Ketika kedua rod ini diberikan arus pada tanda berlawanan, ternyata cukup menimbulkan percikan, arus asal akan kembali dan melewati jarak dan sepanjang rod. Dengan osilatornya ini, Hertz berhasil membuka dua misteri yang masih disisakan dari penemuan Maxwell. Pertama, ia berhasil memberikan waktu bagi gelombang Maxwell (ia telah mencobanya, jika Maxwell hanya memaparkan teori, Hertz berhasil membuktikan bahwa kecepatan radio sama dengan kecepatan cahaya). Kedua, Hertz juga berhasil menunjukkan bagaimana membuat listrik dan medan magnet saling berkaitan satu sama lain melalui sebuah kabel dan membebaskan diri sebagai gelombang Maxwell.
Siswa-siswa yang ada di kelas Hertz saat percobaan itu terkesan, dan membayangkan apa yang kemudian terjadi setelah fenomena mencengangkan ini. Toh, Hertz ternyata hanya menyatakan bahwa penemuannya itu tak lebih dari mempraktikkan apa yang dikatakan Maxwell. "Tak akan berdampak besar," ujarnya. "Penemuan ini sekadar membenarkan teori yang dikemukakan Maxwell. Kita hanya berhasil membuka misteri gelombang elektromagnetik yang tidak bisa kita lihat secara kasat mata. Tapi, hal itu memang ada".
Lantas apa selanjutnya? Demikian pertanyaan salah seorang mahasiswa Hertz di Universitas Bonn. Hertz tak bereaksi. Secara pribadi, Hertz adalah seorang yang sederhana, tanpa pretensi, dengan kata lain seseorang yang tidak berambisi. "Tak ada lagi saya kira".
Kendati pada tataran teoretik, toh apa yang telah dilakukan Hertz terbukti dengan cepat dipandang semua kalangan sebagai dimulainya "era listrik" baru. Seorang pakar metematika-fisika dari Inggris, Sir Oliver Heaviside, pada 1891 berkata, "Tiga tahun lalu, gelombang elektromagnetik entah ada di mana. Hanya sebentar berselang, gelombang itu ada di mana-mana".
Sejarah akhirnya membuktikan penemuan yang dilakukan Hertz berdampak signifikan bagi perkembangan pesat kelistrikan dan penemuan besar lainnya di masa selanjutnya. Percobaan Hertz yang berkaitan dengan refleksi, refraksi, polarisasi, saling pengaruhi, serta kecepatan gelombang listrik menjadi pemicu penemuan telegraf nirkabel dan radio, dan akhirnya televisi serta radar.
Pada 1888, Hertz memaparkan dalam sebuah jurnal bagaimana ia berhasil memicu gelombang elektromagnetik dengan osilatornya. Seorang yang masih remaja lantas membaca tulisan Hertz saat liburan di Pegunungan Alpen. Penemuan Hertz mendorongnya pada sebuah ide: mengapa tidak menggunakan gelombang yang ditimbulkan percikan osilator Hertz untuk memberikan sinyal?
Remaja belasan tahun itu tak lain adalah Guglielmo Marconi. Ia bergegas kembali ke rumahnya di Italia dan terus berupaya mewujudkan idenya.
Ketika Hertz meninggal dunia di Bonn, Jerman, pada 1894, Sir Oliver Lodge memberikan penghormatan kepada Hertz karena berhasil melakukan percobaan yang sebelumnya gagal dilakukan para fisikawan Inggris. Tak hanya berhasil membuktikan validitas teori Maxwell, lebih dari itu Hertz berhasil mempertahankan pribadinya yang tetap sederhana. "Ia sesungguhnya telah memenangkan pertempuran mempertahankan kerendahhatian. Ia seorang yang rendah hati. Ia berhasil membuat banyak orang kagum padanya, tapi pada saat yang sama ia juga mampu membuat orang untuk tidak pernah membencinya. Ia seorang teman sejati, guru yang dihormati muridnya, seseorang yang berhasil mengumpulkan orang dari berbagai kalangan dari berbagai penjuru, serta seorang ayah dan suami yang baik bagi keluarganya," demikian Lodge berkata pada pemakamannya.
Sebelum radar ditemukan, para ilmuwan harus memahami dahulu prinsip gelombang radio. Dan lewat penemuan Hertz-lah, perkembangan komunikasi radio semakin berkembang, hingga akhirnya ditemukan radar (radio detecting and ranging).
Follow Warta Iptek di Google News
Ketika kedua rod ini diberikan arus pada tanda berlawanan, ternyata cukup menimbulkan percikan, arus asal akan kembali dan melewati jarak dan sepanjang rod. Dengan osilatornya ini, Hertz berhasil membuka dua misteri yang masih disisakan dari penemuan Maxwell. Pertama, ia berhasil memberikan waktu bagi gelombang Maxwell (ia telah mencobanya, jika Maxwell hanya memaparkan teori, Hertz berhasil membuktikan bahwa kecepatan radio sama dengan kecepatan cahaya). Kedua, Hertz juga berhasil menunjukkan bagaimana membuat listrik dan medan magnet saling berkaitan satu sama lain melalui sebuah kabel dan membebaskan diri sebagai gelombang Maxwell.
Siswa-siswa yang ada di kelas Hertz saat percobaan itu terkesan, dan membayangkan apa yang kemudian terjadi setelah fenomena mencengangkan ini. Toh, Hertz ternyata hanya menyatakan bahwa penemuannya itu tak lebih dari mempraktikkan apa yang dikatakan Maxwell. "Tak akan berdampak besar," ujarnya. "Penemuan ini sekadar membenarkan teori yang dikemukakan Maxwell. Kita hanya berhasil membuka misteri gelombang elektromagnetik yang tidak bisa kita lihat secara kasat mata. Tapi, hal itu memang ada".
Lantas apa selanjutnya? Demikian pertanyaan salah seorang mahasiswa Hertz di Universitas Bonn. Hertz tak bereaksi. Secara pribadi, Hertz adalah seorang yang sederhana, tanpa pretensi, dengan kata lain seseorang yang tidak berambisi. "Tak ada lagi saya kira".
Kendati pada tataran teoretik, toh apa yang telah dilakukan Hertz terbukti dengan cepat dipandang semua kalangan sebagai dimulainya "era listrik" baru. Seorang pakar metematika-fisika dari Inggris, Sir Oliver Heaviside, pada 1891 berkata, "Tiga tahun lalu, gelombang elektromagnetik entah ada di mana. Hanya sebentar berselang, gelombang itu ada di mana-mana".
Sejarah akhirnya membuktikan penemuan yang dilakukan Hertz berdampak signifikan bagi perkembangan pesat kelistrikan dan penemuan besar lainnya di masa selanjutnya. Percobaan Hertz yang berkaitan dengan refleksi, refraksi, polarisasi, saling pengaruhi, serta kecepatan gelombang listrik menjadi pemicu penemuan telegraf nirkabel dan radio, dan akhirnya televisi serta radar.
Pada 1888, Hertz memaparkan dalam sebuah jurnal bagaimana ia berhasil memicu gelombang elektromagnetik dengan osilatornya. Seorang yang masih remaja lantas membaca tulisan Hertz saat liburan di Pegunungan Alpen. Penemuan Hertz mendorongnya pada sebuah ide: mengapa tidak menggunakan gelombang yang ditimbulkan percikan osilator Hertz untuk memberikan sinyal?
Remaja belasan tahun itu tak lain adalah Guglielmo Marconi. Ia bergegas kembali ke rumahnya di Italia dan terus berupaya mewujudkan idenya.
Ketika Hertz meninggal dunia di Bonn, Jerman, pada 1894, Sir Oliver Lodge memberikan penghormatan kepada Hertz karena berhasil melakukan percobaan yang sebelumnya gagal dilakukan para fisikawan Inggris. Tak hanya berhasil membuktikan validitas teori Maxwell, lebih dari itu Hertz berhasil mempertahankan pribadinya yang tetap sederhana. "Ia sesungguhnya telah memenangkan pertempuran mempertahankan kerendahhatian. Ia seorang yang rendah hati. Ia berhasil membuat banyak orang kagum padanya, tapi pada saat yang sama ia juga mampu membuat orang untuk tidak pernah membencinya. Ia seorang teman sejati, guru yang dihormati muridnya, seseorang yang berhasil mengumpulkan orang dari berbagai kalangan dari berbagai penjuru, serta seorang ayah dan suami yang baik bagi keluarganya," demikian Lodge berkata pada pemakamannya.
Sebelum radar ditemukan, para ilmuwan harus memahami dahulu prinsip gelombang radio. Dan lewat penemuan Hertz-lah, perkembangan komunikasi radio semakin berkembang, hingga akhirnya ditemukan radar (radio detecting and ranging).
0 Response to "Heinrich Hertz, Peletak Tonggak Kemajuan Komunikasi Radio di Dunia"
Posting Komentar
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.