iklan space 728x90px

Ernesto Blanco, Pahlawan Bagi Penyandang Cacat

WartaIPTEK.com - Jika ditanya siapa pahlawan terbesar bagi saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik, Ernesto Blanco layak diajukan sebagai salah satu pahlawan terbesamya. Berkat otaknya yang brilian dan daya kreativitasnya yang tinggi, Ernesto Blanco telah melahirkan beberapa karya yang sangat berguna bagi para diffable, terutama untuk tunanetra dan penyandang keterbatasan fisik akibat gangguan kesehatan lainnya.

Ernesto Blanco adalah salah seorang dosen terkemuka yang dimiliki Massachusett Institute of Technology (MIT). Di samping berprofesi sebagai dosen, ia juga seorang penemu. Ia menernukan beberapa peralatan mesin yang berhubungan dengan pertekstilan, sebelum akhirnya ia berkiprah secara total untuk pelayanan sosial dan medis. Berbagai temuan yang cukup berharga seperti mesin tekstil, peranti perbedahan, atau alat bantu bagi orang-orang yang memiliki kendala fisik.

Blanco lahir pada 1922 dan tumbuh besar di Havana, Kuba. Dia menempuh studi di Departemen Teknik sipil (rancang bangun) di Universitas Havana. Ia kemudian bekerja sebagai kepala perancangan di Departemen Perencanaan Kota (Planologi) Havana sebelum tinggal di Amerika pada tahun 1949.


Dia bekerja sebagai kepala bagian survei di sebuah perusahaan di Albany, New York, yang pada saat yang sama dia juga mendapatkan gelar kesarjanaan Teknik Mesin di Politeknik Rennselaer pada tahun 1956.

Blanco kembali ke Kuba untuk mengajar di Departemen Teknik Mesin di Universitas Villanueva. Saat itu, Blanco mendesain laboratorium baru untuk universitas tersebut, lengkap dengan rancangan kurikulumnya.

Pada tahun 1960, Blanco kembali ke Amerika Serikat. Ketika mengajar di MIT (1960-1964) dan di Tufts University (1964-1969), dia juga membantu salah satu Departemen di Pemerintahan Amerika Serikat untuk mengembangkan Program Kerja Sama Tenaga Ahli Teknik Amerika Latin. Pada posisinya, Blanco memulai untuk fokus pada desain industri.

Pada tahun 1969, Blanco ditasbihkan sebagai salah seorang spesialis desainer mesin pertekstilan. Ia menghabiskan waktu lima tahun sebagai tenaga ahli sebelum akhirnya ia mendirikan perusahaan sendiri pada tahun 1974, Universal Textile Corp. Penemuan Blanco pada bidang pertekstilan di antaranya adalah pendeteksi kesalahan atau kecacatan jarum pada mesin rajut yang ia patenkan pada tahun 1977, kemudian alat memusat dan membentangkan gulungan kain, dan alat pengendali tegangan benang selama proses penenunan.

Blanco juga menghasilkan karya-karya besar di luar bidang pertekstilan, seperti desain Braille Cell Display System sebagai alat bantu kaum tunanetra. Karya tersebut terakhir ini merupakan karya berdimensi sosial pertamanya dari sederetan karya dimensi sosial lainnya. Pada projek sosial pertamanya tersebut, Blanco bekerja sama dengan National Science Foundation (Yayasan Sains Nasional Amerika).

Pada tahun 1977, Blanco kembali bekerja untuk MIT. Ia mendapat kehormatan sebagai salah satu profesor di Departemen Teknik Mesin untuk program studi Desain Teknik. Dia mengajar Desain dan Gambar Teknik, Kinematika, dan Proses Inovasi. Di samping itu, Blanco juga bekerja sebagai tenaga ahli pada perusahaan-perusahaan industri dan perusahaan medis terkemuka.

Dengan bekal keberhasilan pertamanya dalam membantu kaum tunanetra, Blanco kemudian tertarik untuk mengembangkan lebih lanjut penelitian dan penemuan alat bantu untuk para penayndang keterbatasan fisik, terutama tuna netra, dan alat bantu kesehatan lainnya.

Dia juga memproduksi Solar Cell yang murah, kemudian alat bantu gerak, dan "Sun Wheel II". Blanco juga me matenkan penemuan alat-alat bantu kesehatan, termasuk tiga alat bedah mikro yang digunakan untuk implantasi kornea mata pada tahun 1990, peranti untuk memonitor penyaluran obat yang memasuki aliran darah (1992), lensa intraocular yang dapat ditempatkan pada mata sebelum .operasi katarak (1991), dan pengatur posisi lengan robot tiga dimensional untuk memfokuskan Ultrasonic Tranducer (1993).

Blanco juga menemukan berbagai varian alat dari noninvasive Arthroscopic (alat untuk memeriksa bagian dalam sendi tanpa melakukan intervensi alat ke dalam tubuh) dan Opthalmic Microsurgery (alat yang berhubungan dengan bedah mata).

Blanco mendapati penemuan utamanya untuk para penyandang cacat pada tahun 1962. Saat itu, National Inventors Council (Dewan Penemu/Pencipta Nasional Amerika) menyelenggarakan sebuah kontes dengan hadiah sebesar 5.000 dolar AS (sekira Rp 48,5 juta) untuk penemu pertama, dengan catatan alat tersebut harus sudah dioperasikan sejak tahun 1959 tanpa mendapatkan keluhan-keluhan berarti pada saat digunakan. Blanco berhasil memenuhi persyaratan tersebut.

Model alat buatannya mempunyai bagian yang dapat ditarik masuk, ruji-ruji berpegasnya dapat diperluas keluar dari kemudi roda yang berfungsi sebagai ujung sayap, menjaga agar kursi tetap tegak ketika didorong menaiki tangga.

Blanco juga melakukan beberapa pengembangan desain pada mesin ketik Braille. Karena setiap huruf Braille membutuhkan satu hingga enam tanda, penulis Braille acapkali mengalami kelelahan selama mengetik.

Semasa ia masih mengajar di Tufts, Blanco mendesain sebuah alat penyedia tenaga listrik untuk tenaga pencetak. Tenaga tersebut digunakan untuk mencetak huruf timbul Braille, sekali lagi satu huruf, bukan satu tanda dari sebuah huruf Braille seperti sebelumnya. Mesin ketik Braille karya Blanco dilepas ke pasar dan hingga saat ini masih digunakan secara luas. Saat ini, Ernesto Blanco menjadi salah seorang pemikir kreatif dan pengajar yang dihormati di MIT. [Sumber: Harian Pikiran Rakyat]
Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Ernesto Blanco, Pahlawan Bagi Penyandang Cacat"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.