Blades Of Brim, Penerus Subway Surfers yang akan Bikin Kita Ketagihan

Mengapa dikatakan game ini adalah penerus Subway Surfer? Yup, karena Blades Of Brim memang akan membawa kita ke dalam sensasi Subway Surfer saat pertama dirilis dulu. Saat ketika pertama kali kita merasa ketagihan dengan game ini. Di mana saat itu berlari, mengumpulkan koin, hingga melakukan upgrade power up menjadi kegiatan yang tidak membosankan dan masih tergolong mainstream.

Nah, agaknya developer tahu bahwa kita sudah mulai bosan dengan Subway Surfer. Maka untuk itulah game ini dirilis. Blades Of Brim dan Subway Surfer memang berasal dari developer yang sama.

Secara keseluruhan, inti permainan memang masih sama saja. Di sini nantinya kamu juga harus berlari tanpa henti menghindari semua rintangan yang ada di layar.

Namun ada yang lebih menarik dari game ini ketimbang hanya berlari dan berlari. Dalam game ini skor yang kamu dapatkan bukan lagi berdasarkan pada sejauh mana kamu bisa berlari, tapi dari seberapa banyak monster yang kamu bunuh.

Dalam game ini kamu adalah kesatria dari negeri bernama Brim, dan kamu harus membebaskannya dari jajahan penyihir jahat Moku yang kaki tangannya berserakan hampir diseluruh negeri.

Untuk membunuhi monster, lakukan swipe ke arah monster yang menghalangimu. Variasi monsternya sangatlah banyak, ada yang dipukul sekali langsung mati, ada yang harus dipukul beberapa kali, ada yang bisa terbang, ada penyihir yang dapat melakukan spawn monster lain, dan ada juga yang dapat memukul kamu sampai langsung tewas.

Jadi dalam game ini kita harus membagi fokus untuk menghindari dan menghajar monster-monster tersebut.

Developer juga menyematkan kombo-kombo menarik untuk menghajar monster-monster yang bertebaran di sepanjang lintasan. Ini yang menyebabkan game menjadi semakin terasa variatif.

Dan lintasannya selain ke kiri, tengah, dan ke kanan, di beberapa zona kamu akan mendapati lintasannya terbagi lagi jadi 4 bahkan 5. Kamu juga bisa melakukan wall run seperti yang bisa dilakukan Lara Croft, kamu juga bisa mendapatkan power up sayap yang akan membuatmu bisa terbang.

Developer juga tidak menyematkan sistem energi di dalamnya.

Kalau bicara masalah grafis, tidak banyak berbeda jika dibandingkan dengan Subway Surfer. Tidak terlalu banyak kejutan yang bisa dibilang istimewa. Hanya saja memang seting lingkungannya lebih variatif.

IAP yang disematkan developer sifatnya juga tidak wajib. Meski memang bisa dibilang mahal. Dengan membeli 265 essence kamu hanya bisa menukarnya dengan peti yang berisi random eguipment berlabel Epic (paling berharga).

Dan kesimpulannya, kesampingkan saja masalah kualitas visualnya. Karena game-play-nya sendiri tetap menarik dan akan membuatmu ketagihan. 

Follow Warta Iptek di Google News

Maman Malmsteen

Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.