iklan space 728x90px

Pecuk Ireng (Phalacrocorax sulcirostris), Burung Air Pemburu Ikan Paling Gesit

WartaIptek.com - Pecuk Ireng atau Pecuk kelinci adalah sejenis burung yang cakap berenang dan menyelam di dalam air untuk mencari mangsanya yang berupa ikan-ikan dan binatang air lainnya.

Kecuali di Indonesia, burung ini terdapat juga di Cina, Indo Cina dan Jepang. Para nelayan di Jepang memelihara burung ini guna diajar untuk membantu mereka mencari ikan. Burung yang telah dijinakkan dan diajar itu diberi cincin yang agak longgar di lehernya, kakinya diikat dengan seutas tali, gunanya agar burung ini tidak dapat terbang jauh dan juga agar ikan ikan besar yang ditangkapnya tidak dapat ditelannya, sehingga dapat diambil oleh si nelayan.

Pengusaha-pengusaha tambak ikan menganggap burung ini sebagai burung yang merugikan, karena burung Pecuk Ireng ini sering memakan bibit-bibit ikan yang disebarkan di tambak.

Tetapi juga burung ini dapat menguntungkan, karena burung ini hanya dapat menangkap ikan-ikan yang tidak cepat berenang, ikan-ikan yang tidak cepat berenangnya ini adalah ikan-ikan yang sakit. Jadi Pecuk Ireng berguna juga dalam membasmi ikan-ikan yang sakit sehingga tidak menulari ikan-ikan lainnya.

Selain itu burung ini juga berguna karena  kotoran-kotorannya terkenal sebagai rabuk yang dapat menumbuhkan plankton-plankton yang menjadi makanan anak-anak ikan. Karena biasanya burung-burung ini selalu berada di dekat-dekat kolam atau tambak-tambak ikan, maka dengan sendirinya kotorannya itu akan tersebar ke dalam tambak-tambak ikan dan menumbuhkan plankton-plankton yang dapat dijadikan makanan oleh bibit-bibit ikan ataupun oleh anak-anak ikan.


Pecuk ireng yang dalam bahasa Latinnya disebut Phalacrocorax sulcirostris ini bersarang di hutan-hutan bakau di tepi laut atau di rawa-rawa. Telurnya sebanyak 4 butir dan ditetaskannya sendiri. Sarangnya selalu berada dekat dengan permukaan air, maksudnya agar lebih mudah mencari makan selama burung ini sedang mengerami telurnya. Burung Pecuk Ireng atau Pecuk kelinci ini memberi makan anaknya yang masih kecil-kecil dengan makanan yang disimpannya di dalam temboloknya, sampai anak-anaknya dewasa dan dapat mencari makan sendiri.

Para nelayan di negeri Cina dan Jepang memelihara dan menjinakkan burung ini dan digunakan sebagai pembantunya dalam mencari ikan di laut. Hal ini sama dengan penduduk Indonesia di pulau Sumatera yang memelihara beruk guna dipakai tenaga serta keahlian memanjatnya untuk mengambil kelapa. Jadi selain memancing dan menjala ikan, para nelayan Jepang dan Cina ini menggunakan juga burung ini untuk menambah hasil pencahariannya.

Burung Pecuk Ireng atau disebut juga kormoran ini bukanlah sejenis burung yang dapat dengan sabar menunggu mangsanya bermunculan di permukaan air. Burung ini akan memburu dan mengejar mangsanya ke dalam air dan langsung dimakannya di tempat itu juga atau di permukaan air.

Perhatikanlah gambar-gambar di halaman ini. Kita dapat melihat bentuk tubuh burung yang dinamakan Pecuk Ireng tersebut. Bentuk tubuhnya sama dengan belibis, begitu pula paruh serta kakinya. Kakinya ini dilengkapi dengan selaput yang membentang di antara jari-jari kakinya, gunanya untuk berenang.

Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Pecuk Ireng (Phalacrocorax sulcirostris), Burung Air Pemburu Ikan Paling Gesit"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.