iklan space 728x90px

Granville Wood, Karyanya Digunakan Perusahaan Kereta Api

WartaIPTEK.com - Granville Wood lahir pada 23 April di Columbus, AS. Ia menghabiskan masa kecilnya di sekolah sampai umur 10 tahun, dan pada saat bersamaan ia mulai bekerja pada sebuah bengkel peralatan rel kereta api dan permesinan. Tertarik akan kemampuan listrik yang menggerakkan sebuah mesin, Wood ingin mengetahuinya lebih lanjut. Bahkan ia membayar pekerja lain untuk menjelaskan konsep elektrik alat-alat lain kepadanya.

Beberapa tahun kemudian, Wood mengelilingi negeri itu sebagai pekerja di perusahaan kereta api. Pengalaman ini membantunya dalam rangka menyiapkan diri melanjutkan ke pendidikan teknik. Tidak diketahui secara persis dimana ia sekolah, namun diyakini ia belajar di perguruan tinggi timur.

Setelah dua tahun belajar, Wood memperoleh pekerjaan sebagai tenaga perekayassa pada kapal uap Inggris yang biasa disebut Ironsides. Dua tahun kemudian, ia memperoleh peluang untuk bekerja sebagai masinis lokomotif tenaga uap di perusahaan kereta api "D&S". Sayangnya, akibat tinggi badan yang tidak memenuhi syarat, latar belakang pendidikan, dan keahliannya, Wood gagal meraih peluang dan promosi itu.

Guna membebaskan diri dari rasa frustrasi, dan terdorong hasrat diri untuk mempromosikan kemampuannya, Wood bersama saudaranya Lyates, membentuk Woods Railway Telegraph Company pada tahun 1884. Perusahaannya memproduksi dan menjual telefon, telegraf, dan perlengkapan elektrikal lainnya. Salah satu penemuan awal dari perusahaan ini adalah improvisasi dari tungku perapian ketel uap, yang kemudian diikuti dengan diluncurkannya hasil improvisasi pemancar telefon yang menghasilkan kualitas suara lebih baik, dan cakupan jarak pancar yang lebih luas.

Pada tahun 1885, Wood mematenkan sebuah alat hasil kombinasi dari telefon dan telegraf. Alat yang kemudian disebut sebagai "telegraphony" memberikan fasilitas bagi stasiun telegraf untuk mengirimkan suara dan pesan telegraf secara bersamaan melalui kawat tunggal. Promosi alat ini meraih sukses besar yang ditandai dengan keberhasilan Wood menjual alatnya pada American Bell Telephone Company.

Berselang dua tahun kemudian,  Wood mengembangkan temuan utamanya yang dikenal hingga saat ini, yaitu Synchronous Multiplex Railway Telegraph. Fasilitas yang disediakan dari alat ini adalah dimungkinkannya sebuah pesan terkirim dari stasiun kereta api dan juga dari kereta api yang bergerak. Dengan demikian, seorang kepala stasiun akan dengan mudah mengetahui posisi setiap kereta api di bawah kendalinya. Hal itu berarti standar keselamatan menjadi lebih tinggi, dan angka kecelakaan kereta api dapat ditekan.

Granville Wood sering mendapat kesulitan dalam menikmati suksesnya, terutama dalam hal klaim karya cipta sebagaimana layaknya pencipta/penemu lain. Bahkan disinyalir seorang penemu ternama pun sempat hinggap dalam daftar lawan klaim hak ciptanya. Konon, Thomas Edison adalah salah satu yang pernah 'berseteru" dengannya. Edison menyatakan, dirinyalah pencipta pertama telegraf yang serupa dengan milik Wood. Edison mengklaim berhak atas hak paten untuk alat tersebut.

Demi mendengar klaim tersebut, Wood bereaksi dan mencoba mempertahankan hak patennya. Wood mendulang dua kali sukses dengan membuktikan tidak ada orang yang layak dipercaya dan mampu membuat alat tersebut selain dirinya. Terpukul dua kali, akhirnya Edison mengambil keputusan bijak untuk lebih baik membuka pintu persahabatan dan kerja sama dibandingkan berseteru dengan Granville Wood. Edison menawarkan Wood sebuah posisi penting di perusahaannya.

Wood menggunakan pengetahuannya tentang sistem elektrik dalam menciptakan metoda penyediaan aliran listrik untuk kereta tanpa kawat ekspose atau baterai sekunder di tahun 1892. Dengan hasil temuannya, diperkirakan setiap 12 kaki, arus listrik akan dialirkan pada kereta layaknya mengalir di sebuah batang besi padat. Ia mendemonstrasikan alat tersebut pertama kali pada sebuah peranti hiburan di tempat hiburan di Pulau Coney. Seraya membuat pada pengunjung terhibur, ia pun berusaha meyakinkan alatnya bisa menjadi pendekatan baru untuk membuat perjalanan kereta lebih aman.

Banyak dari penemuan Wood lahir atas dasar upaya meningkatkan efisiensi dan keselamatan kereta api. Wood juga mengembangkan konsep rel ketiga yang akan memungkinkan kereta menerima lebih banyak arus listrik dan juga lebih sedikit friksi. Konsep ini masih digunakan pada platform kereta bawah tanah di kota-kota utama Amerika.

Hingga akhir hayatnya, Granville Wood memperoleh lebih dari 50 hak paten untuk penemuan termasuk temuan rem otomatis dan inkubator telur, dan paten untuk improvisasi bagi temuan lainnya seperti safety circuit, telegraf, telefon, dan gramafon.

Ketika ia meninggal pada 30 Januari 1910 di New York, AS, Wood menjadi pencipta yang  masyhur dan dihormati setelah ia berhasil menjual alatnya pada perusahaan raksasa sekelas Westinghouse, General Electric dan American Engineering. Yang lebih penting lagi, dunia mengenalnya sebagai Black Thomast Edison (Thomas Edison versi kulit hitam).

Follow Warta Iptek di Google News