Metro Redux, Game Lawas Cita Rasa Baru
WartaIPTEK.com - Meski ratingnya di berbagai media tidak terlalu sempurna, franchise Metro telah punya basis fans-nya sendiri. Terlepas dari faktor gameplay yang memang tidak terlalu istimewa, Metro punya storyline yang cukup menawan dengan identitas yang kuat. Beranjak dari fans base yang cukup kuat inilah, pada akhirnya memberanikan 4A untuk merilis ulang seri Metro dalam format High Definition. Mungkin mencoba kesuksesan Tomb Raider: Definitive Edition dan The Last Of Us: Remastered.
Metro Redux adalah paket berisi dua game yang dijual terpisah : Metro 2033 Redux dan Metro : Last Light Redux. Well, apakah seri remaster ini tampil apik sesuai harapan? Ayo kita simak review-nya.
Lompatan Visual
Jujur tidak ada yang berubah di urusan gameplay di kedua game. Semua kontennya masih sama persis. Karena 4A memang hanya mendefinisikan ulang game-nya ini menjadi sebuah format grafis HD dengan resolusi yang jauh lebih baik, animasi yang lebih mantap serta framerate yang lebih tinggi. Bahkan 4A juga tidak menyuntikkan fitur multiplater sama sekali.
Hanya ada 2 yang baru di dalamnya, di mana kali ini Anda bisa memainkan mode survival dan spartan. Dalam mode survival, Anda akan bermain dengan arsenal serta amunisi yang sangat terbatas, lalu di mode spartan, Anda akan bermain dengan nuansa yang lebih mainstream. Kedua mode ini tidak mempengaruhi gameplay secara keseluruhan.
Anda masih akan memainkan karakter bernama Artyom yang tinggal di bumi pasca apokalips yang telah mengandung radiasi. Di mana manusia dipaksa untuk hidup dan tinggal di terowongan-terowongan bawah tanah yang terhubung dengan jalur kereta.
Game Lawas Cita Rasa Baru
Meski semua kontennya masih sama persis, bisa dibilang 4A Games sangat berhasil membangun ulang engine game ini menjadi 2 game yang akhirnya terasa jadi seperti baru. Kualitas tekstur, detil, frame rate, resolusi, tata cahaya, animasi semuanya berhasil dibangun dengan sangat apik. Jauh lebih apik dibanding engine sebelumnya.
Perombakan total dari model karakter dan atmosfernya begitu kentara di kedua game. Dan jadinya adalah : baik Metro 2033 dan Last Light punya grafis yang sangat mirip pada akhirnya. Yang makin mengesankan bahwa kita memang sedang bermain di-seting dan dunia yang sama.
Buat Anda yang baru mengenal seri Metro, maka Anda akan berdecak kagum dengan kualitas grafisnya. Dan buat Anda yang telah mengenal seri ini sejak lama, Metro Redux tetap sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Perombakan engine besar-besaran yang dilakukan oleh 4A dibanding seri originalnya terlihat dikerjakan dengan sangat serius. Yang pada akhirnya, semua berimbas pada kebutuhan PC yang tentu wajib lebih mumpuni dibanding kebutuhan PC pada seri terdahulu.
Metro Redux adalah paket berisi dua game yang dijual terpisah : Metro 2033 Redux dan Metro : Last Light Redux. Well, apakah seri remaster ini tampil apik sesuai harapan? Ayo kita simak review-nya.
Lompatan Visual
Jujur tidak ada yang berubah di urusan gameplay di kedua game. Semua kontennya masih sama persis. Karena 4A memang hanya mendefinisikan ulang game-nya ini menjadi sebuah format grafis HD dengan resolusi yang jauh lebih baik, animasi yang lebih mantap serta framerate yang lebih tinggi. Bahkan 4A juga tidak menyuntikkan fitur multiplater sama sekali.
Hanya ada 2 yang baru di dalamnya, di mana kali ini Anda bisa memainkan mode survival dan spartan. Dalam mode survival, Anda akan bermain dengan arsenal serta amunisi yang sangat terbatas, lalu di mode spartan, Anda akan bermain dengan nuansa yang lebih mainstream. Kedua mode ini tidak mempengaruhi gameplay secara keseluruhan.
Anda masih akan memainkan karakter bernama Artyom yang tinggal di bumi pasca apokalips yang telah mengandung radiasi. Di mana manusia dipaksa untuk hidup dan tinggal di terowongan-terowongan bawah tanah yang terhubung dengan jalur kereta.
Game Lawas Cita Rasa Baru
Meski semua kontennya masih sama persis, bisa dibilang 4A Games sangat berhasil membangun ulang engine game ini menjadi 2 game yang akhirnya terasa jadi seperti baru. Kualitas tekstur, detil, frame rate, resolusi, tata cahaya, animasi semuanya berhasil dibangun dengan sangat apik. Jauh lebih apik dibanding engine sebelumnya.
Perombakan total dari model karakter dan atmosfernya begitu kentara di kedua game. Dan jadinya adalah : baik Metro 2033 dan Last Light punya grafis yang sangat mirip pada akhirnya. Yang makin mengesankan bahwa kita memang sedang bermain di-seting dan dunia yang sama.
Buat Anda yang baru mengenal seri Metro, maka Anda akan berdecak kagum dengan kualitas grafisnya. Dan buat Anda yang telah mengenal seri ini sejak lama, Metro Redux tetap sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Perombakan engine besar-besaran yang dilakukan oleh 4A dibanding seri originalnya terlihat dikerjakan dengan sangat serius. Yang pada akhirnya, semua berimbas pada kebutuhan PC yang tentu wajib lebih mumpuni dibanding kebutuhan PC pada seri terdahulu.
Unduh di http://www.hienzo.com/2016/10/metro-redux-bundle-free-download-for-pc.html
Follow Warta Iptek di Google News
0 Response to "Metro Redux, Game Lawas Cita Rasa Baru"
Posting Komentar
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.