iklan space 728x90px

Inilah 15 Game Next-Gen untuk Anak-anak

WartaIPTEK.com - Seperti kebanyakan orang tua, Anda mungkin pada suatu waktu bakal mendatangi sebuah toko game demi mencari judul-judul yang ‘ramah’ bagi anak-anak Anda yang masih kecil dan belum menginjak usia remaja. Dan, tentunya, Anda pernah mengalami sendiri bagaimana sulitnya mencari game-game itu.

Terpaksa, Anda mungkin kembali bergantung lagi ke tablet dan smartphone. Namun, rasanya sayang untuk membiarkan konsol-konsol next-gen itu terpuruk dan berdebu di rumah. Dengan pemikiran itu, maka kami mengumpulkan 15 game next-gen yang bisa dimainkan anak-anak di masa senggang mereka.

Child of Light (PlayStation 4/Wii U/Xbox One)
Game ini pantas untuk didapatkan, bahkan hanya untuk menikmati visualisasinya yang bak karya seni nan mengagumkan. Di dalamnya, kalian akan bermain sebagai seorang gadis dengan penampilan seperti peri yang melayang di antara level-level yang ada sembari memecahkan puzzle dan melawan monster. Meski begitu, battle di dalamnya berjalan layaknya sebuah RPG klasik, sehingga baik kalian mau pun lawan tak akan saling melakukan kontak fisik. Hanya ada animasi tersendiri saat terkena serangan dan semacamnya. Mekanisme battle-nya simpel dan amat dipikirkan pengembangnya, sehingga meski pun ada monster-monster di dalamnya, artwork yang bak dilukis dengan tangan jadi melembutkan kesannya.

Disney Infinity 2.0 Edition (PlayStation 4/Wii U/Xbox One)
Awalnya, Disney mungkin tergerak untuk mencari cara untuk lebih menumpuk pundi-pundi kekayaan dengan karakternya yang amat banyak itu. Hasilnya, diciptakanlah Disney Infinity yang berlaku layaknya sebuah kotak mainan virtual. Dengannya, kalian bisa menggunakan mainan nyata dalam bentuk fisikal untuk membuka karakter dan game baru. Play set baru pun bisa dibeli demi menambahkan dunia in-game mau pun quest berbasis jalan cerita yang baru. Terlebih dengan version 2.0 yang menambahkan karakter-karakter Marvel. Jadi, Elsa dari Frozen kini bisa dimainkan bersama Spider-Man untuk melawan para bajak laut dari Pirates of the Caribbean. Mungkin membutuhkan lebih banyak uang, tapi menarik.
Journey (PlayStation 4)
Di sini, kalian akan mengendalikan sesosok berjubah di gurun yang luas, yang berjalan demi mencapai sebuah pegunungan di kejauhan. Gamer lain yang juga dalam perjalanan dapat kalian temui. Makin menariknya, kalian bisa berkenalan dan tolong-menolong dengan mereka. Tapi, ada ‘kekurangannya.’ Kalian tak bisa berkomunikasi secara lisan mau pun tulisan. Bahkan, kalian tak bisa melihat nama antar satu sama lain. Satu-satunya cara untuk berkomunikasi adalah dengan bebunyian musik. Bebunyian ini juga dapat membantu kalian untuk menjalani level-level. Dari hal-hal tadi, anak-anak bisa lebih belajar tentang tolong-menolong yang amat emosional, bermusik, sekaligus menikmati visualisasinya yang unik.

Just Dance 2015 (PlayStation 4/Wii U/Xbox One)
Iterasi terbaru dari game dance yang populer ini memiliki lebih dari 40 lagu untuk dipilih anak-anak. Dan, Ubisoft pun secara cermat telah menerapkan penyempurnaan yang lebih baik dalam hal kapabilitas untuk mengikuti pergerakan yang dilakukan para gamer. Judul ini menjadi game pertama yang mampu mengikuti hingga enam pemain secara sekaligus. Menjadikannya bisa dinikmati oleh lebih banyak anak-anak. Ini bakal menyenangkan untuk dimainkan pada acara-acara tertentu, misalnya pesta ulang tahun atau pun pertemuan keluarga besar. Jangan lupa untuk merekam mereka saat bermain dalam bentuk video. Hal tersebut dipastikan akan lebih menambah keceriaan yang ada hingga makin menjadi-jadi.

Kinect Sports Rivals (Xbox One)
Tak hanya didukung oleh studio sekaliber Rare di balik pengembangannya, game ini pun sepertinya memang lebih pas untuk ditujukan bagi anak-anak. Kalian bisa menciptakan avatar sendiri yang bergaya bak superstar dan berlomba dalam banyak aktivitas. Dari panjat tebing hingga jet ski. Kinect Sports Rivals bakal menyenangkan untuk dimainkan oleh seluruh anggota keluarga saat berkumpul pada masa senggang di akhir pekan. Hal itu mungkin bakal jauh lebih menyenangkan di saat game tersebut mampu menyeimbangkan perlombaan yang terjadi antara anak-anak dan sesama pemain yang berusia lebih tua.

LEGO Batman 2: DC Super Heroes (Wii U)
Sejak tahun 1997, LEGO dengan giatnya mengeluarkan game-game yang diadaptasi dari permainan bergaya sistem konstruksi itu. Di antaranya juga diselipkan beberapa yang menggunakan lisensi dari banyak properti populer lain. Meski Batman dalam ujud LEGO pernah memunculkan dirinya di tahun 2008, tapi mungkin dalam game inilah baru terasa keepikan Batman, karena dia ditemani oleh seluruh superhero dari semesta DC. Dan, semuanya pun playable! Kalian bisa memainkan Robin, Batgirl, Green Lantern, Superman, The Flash sampai Wonder Woman. Ada sebanyak 70 karakter playable di dalamnya.

LEGO Batman 3: Beyond Gotham (PlayStation 4/Xbox One/Wii U)
Mungkin didorong oleh keinginan untuk melebihi kesuksesan dari game di atas, LEGO pun mencoba membawa Batman keluar dari Gotham, yang menjadi kota asalnya. Bahkan, niat itu kian ditunjang dengan jumlah karakter playable yang kini mencapai lebih dari angka 150! Misalnya merasa kurang, kalian juga bisa menciptakan karakter sendiri dengan mempergunakan berbagai bagian dari karakter-karakter yang ada. Makin kompleks, LEGO Batman 3: Beyond Gotham juga menampilkan berbagai lokasi yang lebih banyak dari sebelumnya, yang kembali diangkat dari lokasi-lokasi populer dari semesta DC.

LEGO Marvel Super Heroes (PlayStation 4/Xbox One/Wii U)
Menyelip di antara kedua judul LEGO Batman di atas, semesta Marvel sepertinya tak mau mengalah untuk ikut memunculkan para superhero miliknya dalam perwajahan ala LEGO. Lokasi-lokasi di dalam komik, misalnya New York dan Asgard, pun diubah ke dalam bentuk LEGO. Juga dihidupi dalam genre action-adventure dan jalan cerita yang penuh aktivitas pemecahan puzzle, Marvel menghadirkan sebanyak 150 karakter yang playable dengan berbagai kemampuan unik di dalamnya. Mempertebal kesan epik yang diusungnya, LEGO Marvel Super Heroes menunjuk Galactus sebagai antagonis utama.

LEGO The Hobbit (PlayStation 4/Xbox One/Wii U)
Akan tetapi, apakah yang terpikirkan oleh kalian saat mendengar kata ‘epik’? Mungkinkah salah satu mahakarya dari J.R.R. Tolkien? Karena nyatanya LEGO tak luput untuk memunculkan The Hobbit, yang juga telah diadaptasi ke layar lebar, ke dalam dunia LEGO. Plotnya diambil dari An Unexpected Journey dan Desolation of Smaug. Membuat kalian bisa bertualang ke Bag End, Hobbiton, The Misty Mountains, Goblin-town, Mirkwood, Lake-Town, Dol Guldur, Rivendell, dan The Lonely Mountain yang tampak agak ‘berbeda.’ Berbeda dengan novel dan filmnya, game ini menambahkan aspek humor ke jalan ceritanya.
LittleBigPlanet 3 (PlayStation 4)
Juga sering disebut sebagai LBP3, game yang menjadi instalmen ketiga dari seri utamanya ini masih juga mengikuti petualangan dari Sackboy dan sangat menekankan pada kekuatan gameplay dibandingkan jalan ceritanya, yang kali ini melibatkan penyelamatan sebuah planet bernama Bunkum dari para Titan. Begitulah, seluruh game dalam franchise ini sangat berbasiskan pada konten-konten user-generated dengan tetap setia menyematkan tagline ‘Play, Create, Share’ yang merepresentasikan tiga elemen utama dari LBP. Bernafaskan puzzle-platformer, game ini banyak dipuji menyoal visualisasi, create mode yang kembali dimunculkan, dan banyak elemen-elemen baru dalam gameplay yang kini diusungnya.
Minecraft (PlayStation 4/Xbox One)
Dapat dikatakan bahwa Minecraft adalah ‘LEGO’ untuk generasi digital dan mungkin bisa terasa sama adiktifnya. Seluruh anggota keluarga bisa menghabiskan waktu berjam-jam demi membangun kastil-kastil dan membentuk dunia di sekeliling mereka. Hingga empat orang bisa bermain secara sekaligus dan kalian bisa berpindah ke permainan milik orang lain dengan mudah dan cepat. Bisa jadi, hal yang terbaik dalam game ini adalah tak ada quest sama sekali. Bahkan, Minecraft tak memiliki ending. Hanyalah ada kreativitas dari kalian dan beberapa aturan yang sangatlah simpel untuk diikuti demi memainkannya.

Plants vs. Zombies: Garden Warfare (PlayStation 4/Xbox One)
6 tahun lalu, banyak pihak tak menyangka bahwa sebuah game berjenis tower defense mampu begitu mendominasi pasar. Berbagai platform pun dirambah oleh PopCap Games untuk mempopulerkan game yang memperseterukan antar beberapa tanaman dengan para mayat hidup. Yep, judulnya adalah Plants vs. Zombies. Menambahkan elemen-elemen baru, utamanya multiplayer dan third-person shooter, via dukungan Electronic Arts, kini kalian bisa memainkannya secara kooperatif mau pun kompetitif dengan gamer lain. Tambahan menarik yang dinanti-nanti, gamer sekarang bisa beralih peran menjadi zombie.

Sonic Boom: Rise of Lyric (Wii U)
Menjadi kolaborasi terakhir antara Sega dengan Nintendo, game ini menjadi salah satu kisah spin-off terbaru dari Sonic the Hedgehog. Kini dikemas dalam genre action-adventure, Sonic bersama kawan-kawannya menemukan sebuah makam kuno yang aneh di kala mengejar Eggman. Selain Sonic, kalian juga bisa mengendalikan ketiga kawannya, yaitu Tails, Knuckles, dan Amy, yang masing-masingnya memiliki kemampuan dan mekanisme gameplay tersendiri. Kalian tak hanya bertualang dalam level-levelnya, namun juga akan melakukan banyak battle hingga bertemu dengan antagonis yang baru, Lyric.

Super Mario 3D World (Wii U)
Kebanyakan dari kalian tentunya telah mengenal Super Mario. Dikemas dengan gaya platformer dan divisualisasikan secara side-scrolling dalam format 2D selama bertahun-tahun sejak rilis pertama kali di tahun 1985. Bagaimana jika mekanisme gameplay yang telah familiar itu dicampuradukkan dengan aroma free-roaming dan grafis 3D? Ditambah lagi dengan tiga karakter playable di dalamnya selain Mario dan Luigi, Super Mario 3D World amatlah menyenangkan untuk dimainkan berkat desain level-level yang penuh tantangan, pun dengan sesi multiplayer yang kini ada. Visualisasi dan musik yang khas dari Nintendo juga dijamin bakal lebih menarik minat anak-anak untuk memainkannya di kala senggang.

Zumba Fitness World Party (Xbox One/Wii U)
Penutup dari daftar ini juga merupakan instalmen terakhir dari franchise game Fitness, yang mendapat kehormatan menjadi launch title bagi Xbox One setelah sempat diluncurkan untuk Wii U dan konsol-konsol pada generasi sebelum ini. Selain berkunjung ke 7 destinasi global, kalian pun bisa mempelajari berbagai gaya dance yang unik dari mancanegara, seperti Salsa, Hip-Hop, Tahitian, Calypso, Bollywood, Cumbia, Reggaeton, Irish Step, Plena, Blues, Capoeira, dan Girly Funk. Gamer juga dapat menerapkan target-target pelatihan fisik secara personal dalam hal fitness. Dan, intensitas dari semuanya itu bisa disesuaikan agar kalian tidak perlu merasa kepayahan dalam memainkan Zumba Fitness World Party.
Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Inilah 15 Game Next-Gen untuk Anak-anak"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.