iklan space 728x90px

Asus ZenFone 2, Smartphone Android Lollipop Dukung OS 64-bit Plus RAM 4 GB

WartaIPTEK.com - Tahun lalu Asus merilis smartphone pertamanya melalui seri Zenfone 4, 5 dan 6. Kala itu smartphone tersebut menjadi idola baru di kalangan pecinta gadget karena harganya yang terjangkau dan menawarkan performa tinggi.

Setahun berselang, Asus melanjutkan generasi smartphonenya melalui Asus Zenfone 2. Jika sebelumnya angka di belakang nama merujuk pada ukuran layar, maka sekarang merujuk ke generasi, hanya saja di belakang terdapat kode seri sebagai pembeda.

Terdapat 3 model yakni Asus Zenfone 2 ZE551ML, Zenfone 2 ZE550ML dan Zenfone 2 ZE500CL. Perbedaan mendasar di antara ketiganya terletak pada ukuran layar, resolusi layar, prosesor dan kapasitas RAM. Model tertinggi adalah Asus Zenfone 2 ZE551ML dan itupun masih dibagi lagi dengan 2 model berdasarkan prosesor dan kapasitas RAM, yakni Intel Atom Z3580 quad-core 2.3 GHz dengan RAM 4 GB dan Intel Atom Z3560 quad-core 1.8 GHz dengan RAM 2 GB. Masih berlanjut juga karena tiap model membawa 3 pilihan memori internal, yakni 16 GB, 32 GB dan 64 GB. Jadi bisa dibilang untuk model tertinggi (dilihat dari spesifikasinya) adalah Zenfone 2 ZE551ML dengan Intel Atom Z3580 quad-core 2.3 GHz dan RAM 4GB serta memori internal 64 GB.

Banyaknya model membuat pengguna bisa memilih sesuai kebutuhan dan bujetnya. Untuk yang diulas di sini adalah Asus Zenfone 2 ZE551ML dengan prosesor Intel Atom Z3580 quad-core 2.3 GHz dan RAM 4GB serta memori internal 32 GB.
Desain Bodi Tetap Elegan
Saat tahun lalu Zenfone diperkenalkan banyak pihak yang tertarik dengan desainnya yang terlihat elegan, padahal Asus sama sekali tak menggunakan material metal yang mendominasi bodi. Sementara material metal adalah "syarat mutlak" bagi sebuah smartphone bila ingin termasuk dalam kategori elegan.

Secara desain, dasar dari Zenfone generasi pertama masih diterapkan di Asus Zenfone 2. Jadi bila dilihat dari depan, tak ada perbedaan yang berarti untuk perbedaan desain. Namun bila dilihat ke sisi belakang dan atas, baru terlihat perbedaannya. Tombol power yang sebelumnya terletak di sisi kanan dipindah ke atas berdampingan dengan jack audio 3.5 mm dan mikrofon kedua untuk noise cancellation. Lalu tombol volume yang sebelumnya berdampingan dengan tombol power juga dipindah ke belakang tepat di bawah kamera utama.

Posisi tombol volume yang di bawah kamera ini sebenarnya bukanlah inovasi, karena LG telah melakukannya mulai seri G2. Peletakan tombol volume di belakang sebenamya sangat ergonomis karena mudah dijangkau oleh jari telunjuk. Namun tidak untuk tombol power yang terletak di bagian tengah atas bodi. Dengan ukuran layar 5,5 inci yang lebar, menjangkau tombol power cukup sulit juga, bahkan jika Anda memiliki jari telunjuk yang panjang sekalipun. Bisa saja Asus tak ingin meletakkan tombol power berdampingan dengan tombol volume di belakang agar tak dituduh mencontek desain LG G2, tetapi setidaknya tombol power bisa tetap dibiarkan di sisi kanan agar mudah dijangkau ibu jari.

Masih berbicara soal desain, ASUS juga tak mengubah bagian belakang bodinya yang memiliki melengkung. Jadi memang tidak tipis juga (10,9 mm) yang merupakan tipikal smartphone ergonomis, tetapi desain seperti itu ada maksudnya juga. Desain melengkung (ASUS menyebutnya "ergonomic art design") ini membuat bodi smartphone menempel dengan nyaman di telapak tangan. Hal ini sudah dirasakan sejak Zenfone generasi pertama. Bedanya adalah bagian belakang ini memiliki permukaan dengan finishing ala brush metalik sehingga jika dilihat sekilas orang akan berpikir bahwa materialnya adalah metal, padahal plastik.

Untuk bagian belakang bisa dilepas, namun tidak untuk baterai karena terbenam di dalam bodi. Saat dilepas, Anda dapat mengakses 2 buah slot kartu microSIM dan slot microSD yang mendukung kapasitas hingga 64 GB.

Layar Full HD
Ukuran layarnya adalah 5,5 inci, tepatnya di antara Zenfone 5 dan 6. Bagi sebagian orang ukuran layarnya termasuk lebar, namun Anda yang memiliki layar lebar tak akan kesulitan menggenggamnya. Apalagi bobotnya masih termasuk ringan, yakni 170 gram.

Untuk layar, resolusinya adalah Full HD 1080 x 1920 piksel dengan kerapatan 403 ppi. Anda tak akan kecewa dengan tampilan konten di layar, terlebih saat melihat foto atau video dengan resolusi yang tinggi. Panel layarnya memang "hanya" IPS bukannya Super AMOLED atau Super LCD, namun Anda akan terkesan dengan produksi warna dan tingkat ketajamannya. Setidaknya panel IPS sudah membawa 2 keunggulan, yakni sudut pandang lebar dan tingkat kontras yang tinggi. Kedua hal tersebut sudah lebih dari cukup.

Layar yang ada juga sudah diproteksi dengan Gorilla Glass 3 yang anti gores. Asus juga masih membawa 2 fitur yang ada di generasi sebelumnya. Yang pertama adalah Glove Mode, memungkinkan Anda masih tetap berinteraksi dengan layar walau menggunakan sarung tangan. Cocok ketika bersepeda motor dan tak harus melepas sarung tangan ketika ingin membalas pesan misalnya. Yang kedua adalah Asus Splendid, dimana Anda dapat mengatur karakter warna di layar. Entah itu ke arah hangat (warna kekuningan) atau dingin (warna kebiruan). Lalu ada opsi untuk mengatur parameter Hue dan Saturation secara manual, plus mode preset Balance, Reading dan Vivid.

Selain fitur lama, Asus juga membawa fitur baru berkenaan dengan layar, yakni One Hand Mode. Fitur ini memudahkan Anda untuk berinteraksi dengan home screen menggunakan satu jari, dengan cara memperkecil ukuran konten di layar secara keseluruhan.

Android Lollipop
Semua model Asus Zenfone 2 sudah menggunakan Android Lollipop 5.0, termasuk yang diulas ini. Untuk Ul masih mengandalkan ZenUI yang secara tampilan sangat cocok dengan desain interface Lollipop yang sederhana. Hal ini juga berlaku.pada desain ikon dari ZenUI yang flat.

Secara tampilan memang ZenUI tidak mengalami perubahan yang sangat signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.. Namun secara fitur termasuk banyak peningkatannya. 

Android Lollipop sendiri sudah dibekali dengan berbagai fitur yang menarik seperti Do Not Disturb, Screen Pinning, Call Blocker dan lainnya. Semuanya itu tetap dibawa pada ZenUI. ZenUI sendiri tidak mengubah tampilan Android Lollipop secara masif. Seperti misalnya untuk bar notifikasi, sebelumnya terbagi menjadi 2 untuk menampilkan quick toggle (WiFi, Bluetooth, Flashlight, dan sebagainya) dan daftar notifikasi dalam jendela yang berbeda. Namun di sini sekarang keduanya sudah digabungkan dalam satu layar saja. Cukup tarik bar notifikasi satu kali untuk menampilkan daftar notifikasi, lalu tarik sekali lagi untuk menampilkan quick toggle (atau istilah Asus adalah Quick Settings).

Terdapat 2 update sistern yang didapatkan Zenfone 2. Masing-masing berukuran 155 MB dan 97 MB. Keduanya menawarkan perbaikan bug, belum adanya update ke Lollipop 5.1 atau 5.1.1. Namun ini bukan masalah karena tinggal menunggu waktu saja.


Fitur
Fitur merupakan tambahan yang menarik bagi sebuah smartphone. Karena tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap saja, fitur juga berguna untuk pengguna smartphone itu sendiri sehingga menambah value smartphone secara keseluruhan.

Saat pertama kali Zenfone diperkenalkan, salah satu hal yang digembar-gemborkan adalah dari fitur. Fitur ini berupa fungsi tenrtentu dan juga aplikasi. Cukup banyak fitur yang disertakan Asus pada Zenfone seperti Do It Later, WebStirage, PC Link, Share Link, What's Next dan sebagainya. Di Asus Zenfone 2 fitur yang sudah ada masih disertakan, namun ditambahakan beberapa yang baru diantaranya ZenMotion, Manage Home, Multi User, Auto Start Manager, Easy Mode, dan ZenUI Instant Update.

  • ZenMotion
Fitur ini terdiri dari 3 bagian, yakni Touch Gesture, Motion Gesture dan One Hand Mode. Untuk yang ketiga telah dijelaskan di bagian sebelumnya, oleh karena itu akan dijelaskan yang pertama dan kedua saja.

Yang pertama adalah Touch Gesture adalah fitur yang paling bermanfaat. Dengannya Anda dapat menghidupkan dan mematikan layar dengan menyentuh layar 2 kali, alhasil tombol power lebih awet (sekaligus menghindari menekan tombol power). Jadi ketika fitur ini aktif , cukup tap dua kali layar dari keadaan mati. Atau tap dua kali pada area home screen yang kosong atau status bar untuk mematikan layar.

Sebagai tambahan, Anda dapat melakukan gestur dengan menggambar huruf tertentu pada layar dalam keadaan mati untuk langsung menghidupkan lalu menjalankan aplikasi tertentu. Seperti misalnya Anda dapat menggambar huruf "W" untuk menjalankan aplikasi Browser. Namun Anda dapat mengatur untuk menjalankan aplikasi lainnya. Huruf-huruf yang tersedia untuk digunakan dalam fungsi gestur adalah "S", "e", "C", "Z" dan "V."

Lalu yang kedua adalah Motion Gesture yang membawa opsi bernama Shake Shake. Fungsinya adalah dengan mengguncangkan smartphone dua kali, maka Anda dapat mengambil screenshot sebuah aplikasi atau membuat task baru pada fitur Do It Later.

  • Manage Home
Melalui fitur ini, ASUS mencoba untuk membebaskan penggunanya melakukan personalisasi lebih maksimal. Maksudnya di sini adalah Anda tak perlu lagi menginstal launcher pihak ketiga atau icon pack misalnya untuk mempercantik tampilan karena semuanya telah disediakan secara built-in pada sistem.

Caranya cukup tap dan tahan lama area kosong pada home screen untuk menampilkan layar Manage Home. Di dalamnya terdapat beberapa opsi yang berkaitan dengan personalisasi ZenUI, yakni Themes, Icon packs, Scroll effects dan More yang jika dipilih akan menampilkan opsi Font.

Untuk Themes tersedia 2 jenis, yakni Online yang dapat Anda download (jumlahnya tak banyak hanya 7) dan Installed (yang telah didownload dan digunakan). Saat Themes digunakan, maka akan mengubah tampilan wallpaper dan juga ben-tuk ikon. Namun jika Anda ingin membuat tampilan lebih menarik, dapat mengakses Icon packs yang menyediakan akses download paket ikon pihak ketiga di Play Store. Selain itu mengubah efek scroll dan font juga dapat dilakukan, dengan jumlah yang banyak untuk didownload.

  • Multi User
Merupakan fitur bawaan dari Android Lollipop dan sangat berguna bagi Anda yang sering meminjamkan smartphone ke teman. Anda dapat membuat profile user dan membatasi, fungsi serta aplikasi apa saja yang dapat ia akses. Jika teman berusaha untuk mengakses profile Anda, maka ia harus menginputkan metoda pengamanan yang Anda gunakan (PIN atau kunci pola). Dengan begitu privasi Anda dapat terjamin dan orang lain tak dapat mengakses data-data pribadi.
  • Auto Start Manager
Saat smartphone dinyalakan dan masuk ke dalam home screen sebenarnya tidak langsung siap karena di background sebenamya banyak aplikasi yang di-load agar siap digunakan. Semakin banyak aplikasi yang Anda instal, maka hal ini dapat berpotensi banyak aplikasi yang di-load. Alhasil butuh waktu agar smartphone benar-benar siap digunakan.

Sebenarnya terdapat aplikasi pihak ketiga untuk mengatur hal tersebut, sehingga Anda dapat mengatur aplikasi mana saja yang akan di-load saat smartphone pertama kali dinyalakan. Dengan membatasi aplikasi mana saja yang akan berjalan, maka waktu awal Anda untuk berinteraksi dengan smartphone akan lebih cepat. Tak hanya aplikasi pihak ketiga saja yang dapat diblok saat booting, tetapi juga aplikasi bawaan (bloatware).

  • Easy Mode
Jika Anda berniat memberikan Zenfone 2 ke orang tua atau anak kecil, maka dapat menggunakan fitur ini. Easy Mode akan membuat tampilan dari home screen menjadi lebih sederhana, dengan menampilkan ikon-ikon aplikasi berukuran lebih besar berikut informasi waktu dan tanggal. Bagian app drawer juga disederhanakan dengan menampilkan aplikasi dalam daftar berurutan berdasarkan alfabet. Terdapat juga fitur pencarian sehingga pengguna dapat mencari aplikasi dengan mudah jika kesulitan.

  • ZenUI Instant Update
Tiap vendor smartphone akan menyematkan aplikasi bawaan (bloatware) di dalam produknya, termasuk Asus. Seiring berjalannya waktu, maka aplikasi-aplikasi tersebut pasti membutuhkan update seperti layaknya aplikasi lain di Play Store.

Menariknya adalah Asus mengelompokkan aplikasi bawaan di ZenUI Instant Update. Dengan begitu Anda tak perlu melakukan update secara langsung di Play Store yang notabene bercampur dengan aplikasi lain, cukup melalui ZenUI Instant Update saja. Merupakan fitur yang sifatnya minor, tapi termasuk bermanfaat.

Performa
Sejak kemunculannya, Zenfone telah menarik perhatian banyak pengguna dengan performa yang ditawarkan. Hal ini berkat peng-gunaan prosesor Intel Atom yang biasa digunakan di platform notebook dan netbook. Prosesornya adalah Intel Atom Z3580 quad-core 2.3 GHz dengan RAM 4 GB. Kapasitas RAM sebesar inilah yang menjadikan Zenfone 2 pembicaraan orang banyak, karena membuatnya sebagai smartphone pertama yang menggunakan kapasitas RAM sebesar itu di dunia.

Penggunaan RAM sebesar itu bisa dilakukan karena secara natif prosesor sudah mendukung arsitektur 64-bit. Kemudian hal tersebut juga sudah didukung oleh Android Lollipop yang juga sudah mendukung secara arsitektur. Tentunya penggunaan RAM berkapasitas besar sangat membantu dalam hal manajemen tugas OS Android. Hal ini sangat jelas terasa, dimana ketika memainkan game berat Mortal Kombat X lalu berpindah ke aplikasi lain dan kembali lagi ke game, semuanya berjalan dengan smooth tanpa lag.

Performa prosesor dan RAM juga dibantu oleh GPU PowerVR G6430 yang juga ditemui pada gadget-gadget flagship seperti Apple iPad Mini 3 misalnya. Alhasil game-game terbaru yang membutuhkan spesifikasi berat sangat lancar untuk dimainkan. Memainkan game Mortal Kombat X, UFC dan Implosion Never Lose Hope dapat berjalan lancar tanpa hambatan berikut detail grafis yang optimal.

Untuk hasil benchmark AnTuTu Benchmark v5.7, skornya adalah 46.746 poin. Di bawah Samsung Galaxy Note 4 dengan skor 48.622 poin dan di atas OnePlus One dengan 44.795 poin. Sedangkan untuk skor benchmark Geekbench 3 multi-core, Zenfone 2 ZE551ML mendapatkan skor 2.927 poin, sedikit di bawah Nexus 6 dengan 2.987 poin, dan di atas dari Samsung Galaxy S5 dengan 2.769 poin. Yang pasti skor benchmark ini sudah dapat memposisikan Zenfone 2 ZE551ML setara dengan smartphone flagship lainnya, dengan keunggulan harganya yang lebih rendah.

Kamera
Untuk kamera utama menggunakan resolusi 13 MP dengan autofocus dan dual LED (dual tone) flash, sedangkan kamera depan beresolusi 5 MP dengan autofobus. Menariknya adalah Anda dapat mengaktifkan kamera dari kondisi layar mati dengan menekan tombol volume down dua kali. Selain itu tombol tersebut juga dapat digunakan untuk mengambil foto sehingga sangat bermanfaat ketika selfie.

Kamera yang ada masih tetap dibekali dengan fitur Pixel Master, namun saat ini versinya adalah versi 2.0. Kamera utama 13 MP menggunakan bukaan f/2.0 yang cocok untuk mengambil foto dengan cahaya yang minim, serta membuat foto dengan depth of field yang sempit (background blur).

Untuk kamera utama, total terdapat 18 mode pengambilan foto yang dapat dipilih, seperti HDR, Beautification, Super Resolution, Low Light, Night, Depth of Field, Smart Remove, Time Miniature dan sebagainya. Beberapa diantaranya sudah tersedia pada Zenfone generasi pertama, sedangkan yang baru adalah Super Resolution untuk meningkatkan mempertajam detail foto di kejauhan dan Manual yang memungkinkan Anda untuk mengatur parameter fotografi sendiri.

Hasil foto kamera utama termasuk sangat baik, dengan produksi warna dan tingkat saturasi yang pas. Hasil fotonya semakin meningkat dibandingkan dengan Zenfone generasi pertama (yang ternyata setelah mendapatkan beberapa update firmware ternyata kualitas fotonya semakin menurun). Anda secara mudah dapat mengambil foto dengan background yang blur, walau tanpa menggunakan mode Depth of Field. Hal ini jelas dikarenakan bukaan (aperture) yang lebar.

Untuk pengambilan foto dalam ruangan, kamera utama masih mampu mengambil foto dengan baik walau terdapat noise. Jika cahaya sangat minim, maka Anda dapat menggunakan mode Low Light.

Lalu untuk kamera depan 5 MP memang tidak dibekali dengan flash, namun hasil fotonya masih dapat diandalkan di dalam ruangan karena bukaan lensanya juga f/2.0 seperti kamera utama. Terdapat beberapa pengaturan untuk mempercerah serta menghaluskan warna kulit, memperlebar mata, dan mengecilkan rahang.

Pada mode perekaman video, sayangnya Asus Zenfone 2 belum mendukung resolusi 4K, namun hal ini bukan masalah karena resolusi Full HD saja sudah lebih dari cukup. Video disimpan dalam format MP4, dan hasilnya juga tajam bahkan untuk dalam ruangan. Perekaman video dalam resolusi Full HD selama 30 detik menghasilkan file berukuran 53,6 MB.

Baterai
Asus Zenfone 2 dibekali dengan baterai Li-Po dengan kapasitas 3.000 mAh. Menariknya adalah terdapat fitur BoostMaster Fast Charging yang berguna untuk mengisi baterai dengan cepat. Mengisi baterai selama 20 menit, kapasitasnya sudah terisi 40%. Tetapi yang perlu dicatat adalah untuk menggunakan fitur ini, Anda harus menggunakan adapter charger yang disediakan pada paket penjualan. Jika menggunakan adapter lain, maka fitur tidak dapat digunakan.

Selain itu terdapat mode penghematan baterai yang dapat diaktifkan ketika kapasitas baterai menipis. Mode Battery Saver yang dibawa oleh Android Lollipop digantikan dengan fitur Power Saver. Di dalamnya terdapat 3 mode yakni Ultra-saving mode, Optimized mode dan Customized mode. Ketika baterai benar-benar menipis, Anda dapat mengaktifkan mode pertama yang akan membatasi performa sistem dan memblok background data.

Dalam percobaan sehari-hari, Zenfone 2 mampu.bertahan setidaknya selama 11 jam dengan penggunaan standar untuk berjejaring sosial, sesekali bermain game dan menonton video. Konektivitas pun sempat berganti antara 3G dengan WiFi. Namun daya tahan baterainya bisa berkurang lagi jika sinyal 3G di lokasi jelek pastinya.


Kesimpulan
2 hal yang menjadi Asus Zenfone 2 layak dipinang adalah performa dan kualitas kameranya. Anda tak perlu ragu mengenai performanya, dimana penggunaan RAM 4 GB benar-benar terasa dalam hal multitasking: Selain itu kombinasi prosesor dan GPU dapat menghasilkan performa yang memuaskan untuk tugas-tugas berat. Kemudian untuk kameranya dapat menghasilkan foto yang berkualitas, ditambah dengan berbagai mode yang dapat digunakan untuk berkreasi. Fitur Fast Charging juga sangat bermanfaat untuk mengisi baterai dengan cepat. Singkatnya, dengan harga di bawah rata-rata smartphone flagship, Zenfone 2 ZE551 ML sudah memiliki performa layaknya smartphone flagship.

Spesifikasi
GSM / HSPA / LTE - Dual SIM Dual Active | IPS capacitive touchscreen, 16M colors 5.5 inches 1080 x 1920 pixels (-403 ppi pixel density) | Corning Gorilla Glass 3 | Android OS, v5.0 (Lollipop) | Intel Atom Z3580 | 4GB RAM | PowerVR G6430 GPU | 32 GB internal memory | Camera: 13 MP, autofocus, dual-LED (dual tone) flash (rear); 5 MP, autofocus (front) | Non-removable Li-Po 3000 mAh battery; Fast battery charging: 60% in 40 min
Follow Warta Iptek di Google News

0 Response to "Asus ZenFone 2, Smartphone Android Lollipop Dukung OS 64-bit Plus RAM 4 GB"

Posting Komentar

Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif! Terima kasih.